Advertisement

Promo November

Melayang di Atas Selokan Mataram, Tol Jogja-Bawen Terapkan Konsep Green Toll Road

Sunartono
Rabu, 13 Desember 2023 - 10:07 WIB
Sunartono
Melayang di Atas Selokan Mataram, Tol Jogja-Bawen Terapkan Konsep Green Toll Road Tiang pancang di kawasan Selokan Mataram untuk pembangunan tol Jogja Bawen. / Harian Jogja Gigih M. Hanafi.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian PUPR berusaha menerapkan konsep green toll road di sebagian besar ruas jalan tol di Indonesia. Meski demikian untuk mendapatkan sertifikasi green toll road, sebuah ruas jalan harus memenuhi sejumlah persyaratan.

Salah satu ruas tol yang akan mengupayakan menerapkan konsep ini adalah tol Jogja-Bawen. Ruas tol ini berdiri di atas selokan mataram yang memiliki keindahan dan sarat dengan nilai historis. Proses pembangunan proyek tol ini khususnya seksi 1 ruas Jogja-Banyurejo masih berproses.

Advertisement

Progres pengerjaan konstruksi Seksi 1 saat ini mengoptimalkan lahan yang sudah bebas seperti pekerjaan struktur mulai dari Jembatan Kali Sangu Banyu, Kali Mataram, Elevated 1, Elevated , Elevated 3, Elevated 4, Box Underpass, Box Culvert, pekerjaan badan jalan dan perbaikan tanah.

BACA JUGA : Tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen Bikin Adhi Karya Raup Untung Miliaran, Ini Datanya

Kepastian penerapan green toll road pada ruas tol ini disampaikan melalui akun resmi @jasamargajogjabawen.

Pembangunan Jalan Tol ini akan tetap memperhatikan aspek historis dari Keraton Yogyakarta dan situs-situs cagar budaya serta purbakala yang berada di wilayah Yogyakarta, untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, diharapkan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen ini bisa menerapkan Green Tollroad dan dengan beautifikasi Jalan Tol yang indah sehingga nyaman di lewati oleh pengguna jalan,” tulis akun @jasamargajogjabawen.

Berdasarkan situs resmi BPJT, proses sertifikasi Green Toll Road Indonesia dilakukan oleh Green Infrastucture and Facilities Indonesia yang merupakan sub divisi Green Product Council Indonesia (GPCI), organisasi nirlaba di bawah naungan Global Ecolabel Network (GEN). Dalam rating tool sertifikasi Green Toll Road ditetapkan tiga tingkatan implementasi Green Toll Road, yaitu Gold, Bronze dan Silver.

Konektivitas jalan tol sangat memiliki manfaat besar yang ada di setiap sektor khususnya dalam peningkatan perekonomian. Oleh karena itu perlu terus diperhatikan setiap aspek yang ada di dalamnya untuk dilaksanakan melalui tahapan pengembangan yang berkualitas kedepannya dan terus memiliki kontribusi positif kepada lingkungan.

Bukan hanya dilihat dari aspek pembangunan jalan tol berkualitas, kemudian mengoperasikan, tapi juga dapat dikembangkan seperti melalui pengelolaan limbah sampah di sepanjang jalan tol, hingga pengelolaan lingkungan jalan tol secara umum.

BACA JUGA : Terus Dikebut, Konstruksi Tol Jogja-Bawen Seksi 1 di Sleman Kini Sudah Nyaris 60%

Penilaian Green Toll Road Indonesia di antaranya meliputi enam indikator seperti efisiensi energi dan air, akses, konstruksi serta kerjasama kewilayahan, kelayakan dan pelayanan, lingkungan, material. Indikator tersebut memiliki tujuan sebagaimana tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) United Nations.

Konstruksi tol Jogja Bawen ruas Jogja-Banyurejo didominasi melayang atau elevated di atas situs bersejarah selokan mataram yang terbagi menjadi empat segmen yaitu elevated 1 dari arah Jogja, elevated 2, elevated 3 dan elevated 4.

Jika dari arah Magelang jalan tol Jogja Bawen paket 1 ruas Jogja- Banyurejo diawali dari interchange atau simpang susun sebidang Banyurejo yang berada di Tempel, Sleman. Kemudian memasuki gerbang tol Banyurejo yang berada di STA 0+490 disusul dengan Interchange Banyurejo yang berada di STA 2+300.

Adapun Simpang Susun Banyurejo berada di STA 68+050. Setelah melewati underbridge Kali Mataram konstruksi tol masih at grade di STA 68+825, barulah memasuki STA 69+049 menjadi awal konstruksi melayang atau disebut elevated 4 yang berada di sebelah kiri Selokan Mataram.

Melayang

Konstruksi tol melayang di sebelah kiri kemudian serong ke kanan dengan tepat berada di atas selokan dan bergeser di sebelah kanan selokan saat di area STA 69+462. Selanjutnya konstruksi melayang berakhir di STA 70+221 atau akhir elevated 4 dengan tetap berada di sebelah kanan selokan.

Trase tol yang at grade tersebut kemudian berbelok ke kanan dengan mengikuti jalur selokan mataram dan tetap berada di sebelah kanan dan kembali melayang pada STA 70+524 dan menerabas atas selokan di STA 70+725 dengan konstruksi berada di sisi kiri. Masih dalam kondisi melayang kemudian berpindah ke sisi kanan selokan mulai dari STA 71+333. Konstruksi melayang segmen 3 atau akhir elevated 3 ini berada di STA 71+859 setelah itu kemudian at grade berada di sisi kanan selokan mataram dengan jarak puluhan meter.

Konstruksi kembali melayang pada awal elevated 2 di STA 72+113 berada di sebelah kanan selokan. Kemudian akhir elevated 2 berada di STA 71+552, selanjutnya konstruksi at grade hingga STA 73+50. Jalan tol kembali berkonstruksi melayang dengan awal elevated 1 di STA 73+100 berada di sisi kanan Selokan Mataram. Konstruksi melayang kemudian berada di sisi kiri selokan pada STA 73+804 hingga berakhir di STA 74+634 di mana jalan tol konstruksi at grade hingga berakhir di STA 76+300.

Tol Jogja Bawen dilengkapi 25 box culvert yang rencananya akan dipasang di sepanjang seksi 1 ruas Jogja-Banyurejo tol Jogja Bawen. Box culvert memiliki fungsi untuk kedap terhadap air tanah sehingga sangat cocok untuk digunakan pada konstruksi bawah tanah terutama pada untuk saluran air.

BACA JUGA : Pembebasan Lahan Tol Jogja-Bawen Capai 80,15 Persen

Box culvert itu di antaranya berada di tiga titik sebelum gerbang tol Banyurejo yang dimulai dari STA 00+28, STA 00+095 dan STA 0+149. Kemudian ada enam titik lagi box culvert sebelum memasuki Interchange Banyurejo, tepatnya berada di STA 00+969, STA 1+066, STA 1+298, STA 1+677, STA 1+709 dan STA 1+962.

Setelah Interchange Banyurejo hanya terdapat satu box culvert di STA 67+679 kemudian disusul Simpang Susun Banyurejo yang berada di STA 68+050. Selanjutnya ada tiga box culvert lagi yang dipasang di STA 68+156, STA 68+234 dan STA 68+506 sebelum konstruksi tol untuk pertama kalinya dibangun dengan model melayang atau elevated.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement