Advertisement
Awas Bahaya! Jangan Dekati Palung Saat Bermain Air di Pantai Parangtritis

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Jumlah korban kecelakaan laut (laka laut) tahun 2023 di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul cukup tinggi. Wisatawan diimbau mewaspadai palung yang ada saat bermain di pantai
Berdasarkan data Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III telah terjadi 13 kasus laka laut selama Januari-8 Desember 2023. Dari jumlah tersebut ada 42 orang korban selamat, dan 2 orang korban meninggal dunia. Jumlah kasus laka laut tahun 2023 lebih rendah daripada tahun lalu.
Advertisement
Jumlah laka laut tahun 2022 diketahui mencapai 8 kasus dengan 10 orang korban selamat, 1 orang korban meninggal dunia, dan 1 orang mayat ditemukan.
Kecelakaan laut terbaru di Parangtritis terjadi pada Kamis (7/12/2023) pagi. Tiga orang pelajar dari MTs di Sukoharjo, Jawa Tengah terseret ombak saat bermandi di Pantai Parangtritis. Dalam keajdian tersebut dua korban berhasil diselamatkan, sementara satu orang masih dalam pencarian.
Selang beberapa hari kemudian, atau Senin (11/12) korban hilang terseret ombak Pantai Parangtritis ditemukan tim SAR Gabungan dalam kondisi tak bernyawa. Korban ditemukan terapung di kawasan Pantai Cemara Sewu, sekitar pukul 13.30 WIB.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis, Muhammad Arief Nugraha mengimbau agar wisatawan menghindari palung yang ada di Pantai Parangtritis untuk mengantisipasi kejadian serupa.
“Himbauan untuk mengantisipasi laka laut, tolong [wisatawan] jangan bermain air di daerah palung, di palung tersebut sudah kita berikan tanda dengan rambu. [Wisatawan juga] Jangan bermain air terlalu ke tengah,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (13/12/2023).
Sementara berdasarkan perkiraan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul akan terjadi kenaikan sekitar 40 persen wisatawan di Pantai Parangtritis selama libur Nataru.
BACA JUGA: Polres Bantul Imbau Wisatawan Tidak Mandi di Laut
Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi mengimbau agar wisatawan memanyakan titik mana saja yang dilarang untuk bermain air sehingga kejadian serupa tidak terjadi.
“Kalau wisatawan yang mengerti itu [palung] dihindari. Tim Sar [Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III] sudah memberitahu bahwa itu palung dan harus dihindari. [Wisatawan diharapkan] Berhati-hati dengan kondisi ombak, akan lebih aman ketika main air bertanya ke Tim Sar,” ujarnya.
Lebih lanjut Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan kawasan Pantai Kabupaten Bantul memiliki beberapa potensi ancaman bahaya antara lain ombak cukup tinggi dan keberadaaan beberapa palung yang patut diwaspadai wisatawan.
Menurut dia, wisatawan kera tergoda untuk bermain di tepi pantai, namun tak selang lama wisatawan mulai bergeser ke sisi tengah. Menurutnya, wisatawan kerap tidak menyadari arus laut bawah mulai menarik tubuh ke tengah laut. Apabila tak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam.
Untuk mengantisipasi laka laut, Polres Bantul mengimbau agar wisatawan tidak mandi disana.
“Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polres Bantul Terus Berusaha Cegah dan Tekan Kejahatan Jalanan di Wilayahnya
- Kementerian Hukum DIY Gelar Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Masyarakat Antusias Serbu Layanan Konsultasi dan Pendaftaran
- Balai Karantina Jogja Gagalkan Upaya Penyelundupan Ular dan Biawak di Bandara YIA
- Mahasiswa UNS Terjatuh saat Memanjat Tebing di Pantai Siung Gunungkidul, Korban Selamat
- 807 Mahasiswa UMBY Diwisuda, 64 Persennya Cumlaude
Advertisement
Advertisement