Advertisement

Pedagang Kaki Lima Teras Malioboro 2 Demo, Sultan: Yang Penting Tidak Bangkrut

Yosef Leon
Jum'at, 15 Desember 2023 - 18:27 WIB
Maya Herawati
Pedagang Kaki Lima Teras Malioboro 2 Demo, Sultan: Yang Penting Tidak Bangkrut Teras Malioboro 2 segera direlokasi pada 2024. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi aksi demo sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang memprotes turunnya omzet mereka saat menempati Teras Malioboro (TM) 2. PKL meminta agar mereka diperbolehkan berjualan kembali ke jalur pedestrian Malioboro yang dinilai lebih menjanjikan dari sisi omzet.

"Sampai sekarang gak ya, nanti kalau pindah kita tetap konsisten mesti pindah. Mereka itu di situ (TM 2) sementara. Namun kan masih pindahnya mungkin 2 tahun lagi baru selesai kan kira-kira 2025," kata Sultan, Jumat (15/12/2023).

Advertisement

Pemda DIY memang berencana memindahkan kembali PKL TM 2 ke dua lokasi yakni di sebelah TM 1 dan di area Ketandan. Rencana perpindahan ini pun sempat disuarakan PKL lantaran ditakutkan bakal kembali membuat omzet mereka terjun bebas.

Menurut Sultan, kekhawatiran PKL soal omzet turun saat dipindahkan ke tempat baru belum terbukti. Pasalnya, pedagang tetap dilibatkan untuk merancang denah dan lokasi mereka di tempat baru. Evaluasi dilakukan agar pedagang benar-benar nyaman dan bisa mendatangkan banyak pengunjung.

"Mereka juga partisipasi kok dalam gambar yang kami desain. Mereka juga partisipasi bagaimana tidak ada lagi di muka toilet ada orang jualan dan sebagainya. Mereka kan tahu pengalaman yang ada di teras 1 atau teras 2," ujar Sultan.

BACA JUGA: Covid-19 Kembali Merebak, Presiden: Pemerintah Belum Memutuskan Wajib Masker

Sementara soal keluhan penurunan omzet yang disampaikan pedagang hal itu menurut Sultan merupakan hal yang biasa. Rugi dan untung, kata dia merupakan seni dalam berdagang. Fluktuatif omzet yang dialami para pedagang menurutnya merupakan imbas daya beli yang menurun.

"Ya maunya pedagang itu kan untung terus, ning kan ada up and down itu mesti terjadi. Pada waktu jualan itu juga ada musim ya rugi ada yang dia untung. Moso terus maunya untung terus, lha kalau kemampuan daya beli masyarakat turun kan juga ikut turun," ujarnya.

Sultan menambahkan, selama pedagang masih bisa terus berjualan tentu masih tergolong aman. "Itu yang namanya dagang ya gitu naik turun ya biasa. Yang penting tidak bangkrut gitu aja. Seninya berdagang kan itu. Industri aja bisa begitu kok biasa aja bukan sesuatu yang istimewa," kata Sultan.

Sebelumnya Ketua Koperasi Tridarma, Arif Usman mengklaim, para pedagang merasakan penurunan omzet yang cukup drastis di lokasi sekarang. "Sangat jauh menurun, perbandingannya 1:10 bisa dibayangkan pada saat di selasar kami bisa mengandalkan liburan, Tahun Baru, dan Lebaran tetapi sekarang tidak bisa," ujarnya, Kamis (15/12/2023).

Arif mengklaim saat berada di selasar Malioboro pedagang bisa meraup omzet kotor sebanyak Rp10 juta per hari. Sementara di sekarang diklaim hanya Rp500.000 itu pun saat musim liburan. "Tergantung lokasi juga. Kalau di depan bisa Rp1 juta-Rp2 juta per hari, tetapi yang di tengah dan belakang susah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring

News
| Minggu, 28 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement