Advertisement

Di Sela-sela Aktivitas Berkebun, Santri Lansia Masih Sempat Belajar Ilmu Agama

Sunartono
Minggu, 17 Desember 2023 - 23:17 WIB
Sunartono
Di Sela-sela Aktivitas Berkebun, Santri Lansia Masih Sempat Belajar Ilmu Agama Santri lansia yang telah tuntas menjalankan aktivitas belajar ilmu agama menjalani proses wisuda. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 29 santri lansia yang berusia antara 65 hingga 80 tahun berhasil menuntaskan belajar ilmu agama di Pondok Pesantren  Sabilun Najah, Balecatur, Gamping, Sleman. Para santri yang telah berusia senja tersebut berhasil menuntaskan aktivitas belajar di sela kegiatan sebagai petani.

Para santri lansia ini berjumlah 29 orang, terdiri atas 28 lansia perempuan dan satu orang laki-laki. Mereka telah mempelajari ilmu agama Islam mulai dari mengenal tata cara salat hingga membaca Alquran.

Advertisement

BACA JUGA : Pidato Lengkap Gibran Deklarasi Cawapres: Janjikan Dana Abadi Pesantren, KIS Lansia hingga Kartu Anak Sehat

“Ini merupakan periode keempat, santri dengan usia tertua bernama Mbah Darmo atau Mbah Bonikem usia 85 tahun. Sebagai bentuk apresiasi atas kegigihannya, beliau diberi hadiah berupa umrah gratis,” kata Pengasuh Ponpes Sabilun Najah Kiai Haji Joko Wahono, Minggu (17/12/2023).

Ia mengaku terharu dengan para lansia tersebut, karena di usia senja dengan fisik yang terbatas namun memiliki semangat belajar ilmu agama hingga tuntas. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya, terutama anak muda bahwa menuntut ilmu tidak mengenal usia.

Tak hanya itu, sebagian besar lansia ini sehari-hari juga masih bekerja sebagai petani dengan berkebun. “Maka saya sangat terharu bahwa ini bisa menjadi teladan, sudah sepuh, di sela-sela beraktivitas di ladang karena mereka petani, namun beliau-beliau tetap datang ke pondok untuk mengaji, bahkan ada yang bersepeda sampai dua kilometer, belajarnya dari pukul 16.30 WIB sampai dengan salat Isya,” ujarnya.

BACA JUGA : Agustus Mendatang, Lansia Ini akan Taklukan Jogja-Bandung dengan Berjalan Kaki

Joko menuturkan mengajar lansia memang tidak semudah membimbing santri pada umumnya. Butuh kesabaran ekstra, mengingat lansia memiliki keterbatasan dalam menghafap atau mencerna setiap pesan ilmu yang disampaikan.

Berdiri sejak 2007, Ponpes Sabilunnajah setiap tahun meluluskan 30-35 orang lansia. Menurut Joko tujuannya hanya untuk membantu lansia agar memiliki bekal agama. “Karena sampai saat ini masih banyak lansia yang belum memiliki bekal agama cukup. Maka kami berupaya membimbing para santri lansia ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Gibran Membutuhkan NU untuk Membangun Bangsa

News
| Minggu, 28 April 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement