Advertisement

Dinkes Jogja: Tumpukan Sampah Bisa Picu Penyakit Leptospirosis

Alfi Annisa Karin
Minggu, 07 Januari 2024 - 17:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Dinkes Jogja: Tumpukan Sampah Bisa Picu Penyakit Leptospirosis Ilustrasi leptospirosis. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO —Tumpukan sampah yang terjadi utamanya pada saat musim hujan berpotensi memunculkan sejumlah penyakit. Salah satunya adalah penyakit Leptospirosis.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu menyebut Kota Jogja punya riwayat penyakit Leptospirosis yang perlu diwaspadai saat musim penghujan. Penyakit ini dapat menilar melalui kencing tikus yang terinfeksi dengan bakteri Leptospira.

Advertisement

"Bakteri ini bisa masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan genangan air sungai, selokan, lumpur, dan saat banjir yang tercemar kencing tikus," ujar Endang, Minggu (7/1/2024).

BACA JUGA: Terkait Gaza, Warga Inggris Buat Petisi Usir Duta Besar Israel

Endang mengajak masyarakat untuk menghindari adanya tumpukan sampah. Ini lantaran bisa mengundang keberadaan tikus. Selain itu, bagi masyarakat yang sehari-hari beraktivitas di sawah, kebun, atau berdekatan dengan sampah maka diharapkan dapat menggunakan alat pelindung diri.

Mulai dari sarung tangan ataupun sepatu boots. Ini untuj menghindari paparan bakteri pada kulit. Selain itu, jika ditemui ada luka di tangan atau kaki masyarakat juga diminta untuk mengobati dan menutupi luka itu dengan pelindung.

"Cuci tangan dan bersih-bersih juga diharapkan bisa dilakukan setelah beraktivitas di tempat berisiko terjadinya penularan Leptospirosis. Juga hindari makan dan minim saat bekerja di tempat berisiko. Jika perlu dilakukan, maka harus cuci tangan sebelum makan atau minum," jelasnya.

Epidemiolog Dinkes Kota Jogja Solikhin Dwi R menambahkan masyarakat harus menyadari sejumlah gejala. Misalnya, sakit atau gejala demam, nyeri sendi, pusing, hingga nyeri otot terutama bagian betis.

BACA JUGA: Segini Target Penurunan Angka Kemiskinan Pemkab Sleman di 2024

Ada juga gejala mata kuning, bahkan tidak kencing sampai 6 jam setelah 2 hari sampai 5 hari sebelumnya melakukan pekerjaan yang berisiko terpapar urin tikus. "Jika ditemui gejala bisa memeriksakan diri di fasyankes terdekat," imbaunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cegah Tawuran, Polisi Bubarkan Pemuda Nongkrong

News
| Minggu, 28 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement