Hujan Turun, Muncul Harapan di Pertanian Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul menyampaikan bahwa sektor pertanian padi di zona selatan Gunungkidul tak lagi jadi masalah setelah hujan sempat turun selama tiga hari lalu.
Sekretaris DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan petani Gunungkidul terbiasa dengan sistem budi daya atau menanam ngawu-awu. Menggunakan sistem tersebut berarti benih padi justru ditanam sebelum musim hujan tiba.
Advertisement
“Hal ini dilakukan dengan harapan menghemat air untuk pertanaman musim berikutnya, serta kecukupan tenaga kerja masing-masing untuk olah lahan dan tebar benih,” kata Raharjo dihubungi, Sabtu (7/1/2024).
Raharjo menambahkan sistem tanam ngawu-awu tersebut dilakukan sebelum diprediksi gagal karena perubahan iklim.
Dia mengaku El-Nino menyebabkan kemarau lebih panjang dan kering sehingga musim hujan mundur pada Januari 2024.
Padahal banyak petani khususnya di zona selatan telah menanam sejak bulan November dan Desember 2023.
Berdasarkan laporan DPP Gunungkidul, luasan tanam padi dan jagung serta kedelai sampai 31 Desember 2023 mencapai 11.569 hektare. Dari angka itu, luas tanam padi sebanyak 9.774 hektare dan luas tanam jagung dan luas tanam kedelai 4 hektare.
Sementara itu, Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan bahwa berdasarkan laporan lapangan, hujan turun merata di seluruh Gunungkidul selama dua hari sehingga jajarannya mengimbau petani segera melakukan penanaman musim tanam pertama.
BACA JUGA: Gunungkidul Butuh Regenerasi Petani
Sebelumnya, DPP telah melakukan monitoring. Hasil monitoring tersebut adalah ada pertanaman padi yang terlanjur tumbuh dan mengalami kekeringan. Intensitas kekeringan dari ringan sampai berat.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan di Balai Penyuluh Pertanian Tanjungsari, Wahyudi mengatakan hujan di Kapanewon Tanjungsari turun selama dua hari. Dia menerangkan curah hujan pada 4 Januari 2024 sebesar 40 milimeter dan 5 Januari 2024 sebesar 16 milimeter.
Ketua Kelompok Tani Karya Tani Padukuhan Dunggubah II, Duwet, Wonosari, Samidi mengaku hujan yang turun memberikan harapan kepada benih yang telah ditanam sejak bulan November dan Desember 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
Advertisement
Advertisement