2023 Terjadi Mundur Tanam, Luas Panen Padi 2024 di Bantul Diperkirakan Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul memperkirakan luas panen lahan pertanian padi tahun 2024 akan meningkat.
“Kita ada penambahan produksi karena ada penambahan luas panen sekitar 5.000 hektare, karena terjadi mundur tanamnya 2023,” ujar Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo di ruangannya, Selasa (9/1/2024).
Advertisement
Dia menuturkan El Nino yang terjadi pada 2023 mengakibatkan musim tanam padi mundur dari Oktober menjadi November-Desember 2023. Sehingga, panen raya diperkirakan mundur dari Maret 2024 menjadi April 2024.
Dia menyampaikan El Nino pada mengakibatkan penurunan luas panen sekitar 1.500 hektare. Hal itu berpengaruh pada penurunan produksi Gabah Kering Giling (GKG) tahun 2023. Meski begitu menurut dia, GKG Bantul pada 2024 masih surplus 85.000 ton.
Baca Juga
Hujan Turun, Muncul Harapan di Pertanian Gunungkidul
Kekurangan Lahan Pertanian DIY Mengintai pada 2040-2050
Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Sleman Gagal Tanam
Dia menyampaikan saat ini beberapa petani di Bantul telah mulai mengolah lahan, meskipun hujan yang ada masih belum merata.
“Kita hujannya belum bisa maksimal. Hujan belum merata. Tetapi petani sudah memanfaatkan lahan yang kemarin sempat bero, sekarang sudah banyak diolah dan ditanami,” katanya.
Dia pun berharap beberapa lahan pertanian yang kemarin mengalami kekeringan dapat segera diolah dengan memanfaatkan air yang ada secara maksimal.
Sementara menurut Joko untuk meningkatkan produksi padi, tahun 2024 akan dilakukan program indeks pertanaman (IP) 400 seluas 5.000 hektare. Dengan program tersebut, diperkirakan penanaman padi dapat dilakukan empat kali setahun, sehingga produksi padi meningkat.
“[Pelaksanaan program IP 400 tahun 2024] Untuk menutup luas panen 2023 karena El Nino,” ujarnya.
Sementara Ketua Gapoktan Patalan, Sumantri menyampaikan petani Gapoktan Patalan telah mulai menanam padi sejak Desember 2023. Namun, beberapa tanaman padi gagal tanam lantaran kekurangan air. Sehingga sekitar 20 persen dari total 200 hektare lahan pertanian harus ditanam ulang.
“Belum tanam ulang, baru mau olah lahan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada Sleman, Harda-Danang Gelar Silaturahmi dengan Ponpes Wahid Hasyim
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Kamis 21 November 2024
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement