Advertisement

Pemkab Gelontorkan Rp19 Miliar untuk Modernisasi Pertanian di Sleman

David Kurniawan
Minggu, 14 Januari 2024 - 15:27 WIB
Ujang Hasanudin
Pemkab Gelontorkan Rp19 Miliar untuk Modernisasi Pertanian di Sleman Ilustrasi-Salah satu jenis alat mesin pertanian (alsintan) - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman mengalokasikan anggaran sekitar Rp19 miliar untuk bantuan alat mesin pertanian ke kelompok tani di 2024. Diharapkan program ini bisa meningkatkan produktivitas pertanian di Bumi Sembada.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Supramono mengatakan, kemarau Panjang yang terjadi di 2023 memberikan dampak terhadap produktivitas pertanian di Sleman. Oleh karenanya, upaya modernisasi alat-alat mesin (Alsintan) pertanian terus dilakukan.

Advertisement

“Kami komitmen untuk terus memberikan bantuan alsintan kepada petani di Sleman di setiap tahunnya,” kata Supramono kepada wartawan, Minggu (14/1/2024).

Dia menjelaskan, untuk tahun ini sudah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp19 miliar guna membantu alsintas ke kelompok tani. Meski tidak menyebut secara rinci, ada banyak alat pertanian modern yang akan diberikan mulai dari hand tractor, treaser, mesin pemotong rumput, genset, mesin pompa, cultivator, kendaraan roda tiga dan lain sebagainya.

“Sudah masuk program dan kalau siap bisa segera diberikan ke kelompok tani yang masuk daftar penerima bantuan,” katanya.

Selain itu, juga ada bantuan pembangunan sumur hingga embung yang bisa dimanfaatkan oleh para petani. “Kalau ada pupuknya, tapi tidak ada airnya kan bisa jadi masalah. Untuk itu, ada bantuan pembuatan sumur ke kelompok,” katanya.

BACA JUGA: Bupati Sleman Kustini Canangkan Kawasan Pertanian Padi Sehat

BACA JUGA: 1.068,6 Hektare Lahan Pertanian di Sleman Terancam Gagal Panen

Diharapkan dengan program modernisasi pertanian ini maka bisa berdampak terhadap meningkatkan produktivitas. “Tentunya hasil yang semakin optimal, maka akan memperkuat ketahanan pangan di Masyarakat,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, produktivitas pertanian di Sleman mengalami penurunan di 2023. Hal ini terjadi karena dampak dari kemarau Panjang. Minimnya sumber air disinyalir menjadi salah satu penyebab turunnya hasil milik petani.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Siti Rochayah mengatakan, secara akumulasi luas panen juga cenderung turun. Sebagai gambaran di 2022, luasan panen mencapai 42.353 hektare.

Adapun luas panen di 2023 sekitar 41.830 hektare. Turunnya luas panen juga berdampak terhadap produktivitas padi yang dihasilkan.

Tahun lalu gabah kering giling yang dihasilkan mencapai 251.250 ton. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian panen di 2022 seberat 256.708 ton.

“Gabah kering giling yang dihasilkan ada penurunan sekitar 5.000 ton di 2023 karena dampak dari kemarau Panjang yang terjadi,” katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Demokrat Tolak Usulan PDIP Soal Legalisasi Politik Uang

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement