Advertisement

DIY Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Akhir Februari

Media Digital
Senin, 15 Januari 2024 - 07:37 WIB
Abdul Hamied Razak
DIY Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Akhir Februari Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad. - Harian Jogja / Ujang Hasanudin

Advertisement

JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyatakan bahwa seluruh wilayah DIY berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi atau bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim di musim hujan seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor pada Januari hingga akhir Februari 2024 mendatang.

Karena itu, Pemda DIY telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. SK tersebut berlaku sejak 20 Desember 2023 lalu hingga 29 Februari 2024 mendatang. Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan SK itu mengacu pada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Advertisement

BACA JUGA: Indonesia Terkena 4.940 Bencana Sepanjang 2023

BMKG DIY merilis bahwa rentang Januari-Februari curah hujan di wilayah DIY cukup tinggi yang puncaknya terjadi pada akhir Februari nanti. Setelah mengeluarkan SK siaga darurat bencana hidrometeorologi, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota. Sampai saat ini semua pemerintah kabupaten dan kota di DIY juga sudah mengeluarkan SK bupati dan walikota terkiat kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.

Apel siaga darurat bencana juga sudah dilakukan terkait kesiapan personel maupun peralatan yang dibutuhkan ketika terjadi bencana seperti perahu karet, alat selam, gergaji kayu, alat SRT, rop akses, mesin perahu, terpal, dan lainnya.

“Dengan persiapan itu agar kita waspada terutama cuaca hujan dan angin kencang akan berakibat kepada longsor, banjir atau pohon tumbang supaya nanti berhati-hati,” kata Noviar, saat ditemui di kantor Harian Jogja, Jumat (12/1/2024). 

Selain itu dengan adanya SK status siaga darurat bencana hidrometeorogi, maka pendanaan potensi bencana yang terjadi selama kurun Januari-Februari 2024 dapat menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT), baik BTT di kabupaten dan kota maupun BTT dari Pemda DIY jika kabupaten dan kota kewalahan.

Menurut Noviar, cuaca ekstrem ini juga sudah terjadi pada 3 dan 4 Januari lalu bahwa hujan lebat disertai angin kencang telah mengakibatkan beberapa kejadian bencana hidrometeorologi di Jogja, Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kulonprogo.

Dampak terparah di Kota Jogja dan Kulonprogo. Di Kulonprogo tepatnya di Samigaluh menyebabkan tanah longsor dan memaksa belasan orang harus mengungsi sementara ke tempat yang aman. “Untuk total kerugian dari bencana yang terjadi pada 3 dan 4 Januari lalu masih dalam pendataan,” ujarnya.

Ia berujar, potensi bencana hidrometeorologi sebenarnya di hampir semua wilayah di DIY. Pihaknya sudah memetakan misalnya ancaman tanah longsor ada di 46 lokasi, yang tersebar di wilayah dengan topografi perbukitan seperti Gunungkidul bagian utara seperti Nglipar, Ngawen, dan Gedangsari.

Untuk Bantul ancaman longsor ada di wilayah Dlingo, Imogiri, dan Piyungan. Sementara di Kulonprogon ada di Girimulyo, Kokap, Kalibawang, dan Samigaluh. “Sudah kita siapkan wilayah itu jadi kaluarhan tangguh bencana dan masyarakat juga sudah dilatih,” ujarnya.

BACA JUGA: Menghadapi Cuaca Ekstrem, Sukarelawan Tanggap Bencana Disiagakan di DIY

Tidak hanya ancaman tanah longsor, namun banjir perkotaan juga sudah diantisipasi melalui dinas terkait misalnya memperbaiki saluran drainase, talut sungai supaya air sungai tidak meluber ke jalan atau permukiman. Namun demikian, tantangannya saat ini adalah sampah yang dibuang sembarangan sehingga berpotensi menghambat saluran air hujan.

Tidak hanya itu, musim hujan kali ini juga ada ancaman banjir lahar hujan dari Gunung Merapi seiring adanya aktivitas guguran sehingga warga dan penambang khususnya diminta waspada. “Di sana kami juga ada tim yang khusus pemantau dan ada SAR, ada posko yang siaga 24 jam, satlinmas mitigasi jika ada pergerakan merapi, BBPTKG mantau pergerakan Merapi selalu mengingatkan jika sewaktu waktua ada pergerakan,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY, Danang Samsu Rizal menambahkan bahwa bencana hidrometeorologi di DIY sebenarnya merupakan ancaman rutin yang terjadi setiap tahun. Namun musim pancaroba tahun ini mundur dari yang seharusnya November-Desember 2023, sehingga puncak penghujan juga mundur.

Meski demikian pihaknya sudah mengantisipasinya sesuai rilis dari BMKG. Antisipasi sudah dilakukan dari tingkat provinisi, kabupaten kota, hingga masyarakat. “Misalnya kita menyiapkan sekenario kalau ada kejadian ini siapa dan melakukan apa, caranya bagaimana. Ini sudah kita lakukan,” katanya.

Pihaknya tidak bosan-bosannya mengimbau kepada masyarakat agar dalam menghadapi peralihan musim melalui upaya-upaya pencegahan seperti memangkas daun dan ranting terutama untuk pohon-pohon yang besar, diet sampah dan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu membersihkan saluran air hingga sungai berfungsi dengan baik sehingga air hujan di permukiman tidak mengalir ke jalan. Selalu membawa payung atau jas hujan selama beraktivitas di luar ruangan, dan selalu memperbarui informasi perkiraan cuaca yang bersumber dari pihak berwenang.

“Sedangkan untuk upaya jangka panjang, masyarakat bisa melakukan penanaman pohon yang dapat mencegah terjadinya longsor sekaligus mengikat air tanah sebagai cadangan saat kemarau panjang tiba. Selain itu, membuat resapan air di halaman rumah dengan lubang biopori, menggunakan paving block dan grass block. Selain untuk mengikat air, hal tersebut dapat mencegah terjadinya banjir,” imbaunya.

Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Agus Hardiyo Pancoro mengatakan ancaman bencana di musim penghujan wilayahnya adalah angin kencang dan banjir di Kali Boyong. Pihaknya sudah mengantisipasi terjadinya pohon tumbang dengan melakukan pemangkasan pohon-pohon yang rawan tumbang. “Masyarakat kami sudah sadar bencana sehingga tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Badan Geologi Ingatkan Pemda Beri Perhatian Kawasan Rawan Bencana

News
| Sabtu, 07 September 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia di Shanghai China, Berukuran 350 Ribu Meter Persegi

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement