SMK 17 Seyegan Kena Proyek Tol Jogja-Bawen, 4 Laboratorium Dipindah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–SMK 17 Seyegan, Sleman terpaksa memindah empat ruang laboratoriumnya lantaran terkena proyek pembangunan Tol Jogja-Bawen. Sejumlah perangkat praktik seperti laptop mulai dipindahkan ke ruangan lain, menyisakan tembok gedung yang menunggu dirobohkan.
Sekolah yang terdampak Tol Jogja-Bawen ialah SMK 17 Seyegan. Jalan tol tak hanya dibangun di dekat sekolah tersebut, melainkan menerabas sejumlah bangunan sekolah. Saking dekatnya, suara aktivitas proyek cukup terdengar dari sekolah. Pilar penyangga tol yang dibangun di luar sekolah pun jelas terlihat dari area SMK 17 Seyegan.
Advertisement
Kepala Sekolah SMK 17 Seyegan, Eny Pujiasri mengungkapkan setidaknya ada empat ruangan sekolah yang terdampak pembangunan tol. Ruang tersebut belum termasuk satu kantin dan koperasi sekolah yang ikut diterabas pembangun Tol Jogja-Bawen. Pagar pembatas bahkan sudah terlihat masuk di area sekolah.
"Waktu liburan kami gunakan untuk persiapan mengosongkan lahan yang dalam sana, karena kami gunakan untuk memindah dua lantai yang terdiri dari empat ruangan kami harus pindah ke dalam dulu. Biar nanti segera bisa ditindaklanjuti PT. Adhi Karya untuk pembongkaran dan pembangunan tiang yang di sana," kata Eny, Rabu (17/1/2024).
Sekolah lantas melakukan persiapan dengan memindahkan sejumlah sarana pembelajaran dari ruang yang terdampak ke ruang lainnya. Kini, empat ruang laboratorium yang terdampak tol hanya menyisakan dindingnya saja menanti dirobohkan.
Pemindahan empat ruang sekolah terdampak ini untungnya kata Eny berbarengan dengan siswa kelas XI di empat jurusan yang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL). Praktis ada empat ruang kelas teori yang bisa dialihfungsikan sementara untuk relokasi empat laboratorium terdampak tadi. "Sementara dua pekan awal semester kemarin kami memberdayakan memaksimalkan ruangan yang ada di dalam dulu," ungkapnya.
BACA JUGA: Knalpot Brong Dilarang Keras Beredar di DIY, Kapolda: Bikin Emosi
"Kemarin selama dua pekan gedung itu disiapkan untuk pembangunan tol, anak-anak yang menempati ruangan sebelah ini otomatis agak sedikit kami kosongkan. Akhirnya menempati ruang praktik, menempati serambi musala, seperti itu. Tapi masih bisa jalan dengan alhamdulilah lancar," ungkapnya.
Empat laboratorium terdampak mencakup dua laboratorium komputer, satu laboratorium manajemen pemasaran dan satu laboratorium Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Laboratorium TKJ yang mayoritas berisi kabel dan jaringan membuat proses relokasi memakan waktu yang agak lama.
"Barang-barang vital semacam laptop atau alat-alat praktik memang yang memindahkan kami bersama anak-anak. Setelahnya yang lain-lain termasuk jaringan itu kami sepenuhnya dibantu [kontraktor]," ungkapnya.
Secara umum, Eny tak menampik aktivitas proyek sedikit mengganggu kegiatan belajar mengajar. Namun dia menambahkan bila pada pengerjaan yang sifatnya bisa menimbulkan suara terlalu keras, biasanya pihak kontraktor akan mengerjakannya di luar jam pembelajaran. Entah waktunya digelar malam hari maupun digelar pada hari libur seperti Sabtu atau Minggu. "Kalau terganggu ya jelas ya, ada. Tapi enggak terlalu banget," ujarnya.
"Kami selalu koordinasi dengan pimpinan yang sedang mengerjakan proyek [Tol Jogja-Bawen] di sekitar. Walaupun hanya secara telpon atau WA itu tetap kami lakukan koordinasi sehingga nanti itu ada win-win solution," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
- Puluhan Pengumpul Sampah Datangi Rumah Cabup Sleman Harda Kiswaya, Sampaikan Keluhan dan Harapan
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
Advertisement
Advertisement