Advertisement
Kader Posyandu Se-Kecamatan Jetis Ikut Lomba Kreasi Mpasi

Advertisement
Harianjogja.com, JETIS—Puskesmas Jetis menggelar lomba menu makanan pendamping ASI di Aula Margo Utomo Kemantren Jetis, Rabu (24/1). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari.
Mantri Pamong Praja Jetis Rini Rahmawati menuturkan gelaran ini mengusung tema Mpasi Kaya Protein Hewani Cegah Stunting. Diikuti oleh kader posyandu dari masing-masing kelurahan. Para peserta diminta untuk menciptakan menu-menu kreasi makanan pendamping ASI dengan tidak meninggalkan unsur gizi di dalamnya.
Advertisement
BACA JUGA: PHRI DIY: Aktivitas MICE Bisa Turun Gara-gara Tarif Pajak Hiburan Naik
"Ini menjadi upaya yang dilakukan para kader untuk dapat menurunkan angka stunting," ujar Rini, Jumat (26/1/2024).
Dia menambahkan, setidaknya ada tiga kategori dalam lomba kali ini. Di antaranya, kategori usia 6-8 bulan, 9- 11 bulan dan 12-23 bulan. Peserta terbaik dari masing-masing kategori mendapat hadiah berupa kompor gas dan panci presto.
"Pemenang dari masing-masing kategori berasal dari Kelurahan Gowongan," imbuhnya.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Jogja Iswari Paramita mendorong kader-kader posyandu untuk terus berupaya menekan angka stunting. Meskipun, angka stunting di Kota Jogja terbilang rendah bahkan jika dibanding rata-rata nasional.
Ke depan, dia juga berharap Kemantren Jetis bisa mencapai zero stunting atau terbebas dari stunting. Dia menuturkan, pencegahan stunting bisa dilakukan dengan memperhatikan 6 pintu stunting. Di antaranya remaja putri, calon pengantin, ibu, dan bayi prematur.
"Ada juga ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

36 Warga Palestina Meninggal Akibat Israel Bom Kamp Pengungsi di Gaza
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras Sebabkan Kerusakan di Beberapa Wilayah, BPBD DIY: Sleman Paling Parah
- Apel Akbar Perdana BAMUSKAL Bantul, Tegaskan Sinergi dan Bukan Oposisi Pemerintah Kalurahan
- Dampak Banjir di Sleman, Sejumlah Rumah hingga Jalan Terendam Banjir, Motor dan Sepeda Ikut Hanyut
- Rumah Warga Sedayu Bantul Terbakar, Dua Jam Baru Bisa Dipadamkan
- UU Kesehatan 2023 Dinilai Persempit Peran Apoteker dan Hambat Akses Layanan Masyarakat
Advertisement