Soal Pantun Butet ke Jokowi, Penasehat Bepro DIY: Sebaiknya Belajar dari Sikap Prabowo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan pantun berisi kritik tajam terhadap Presiden Joko Widodo saat kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Kulonprogo, Minggu (28/1/2024) lalu. Hal itu pun menuai komentar dari sejumlah pihak.
Ketua Dewan Penasehat Relawan Bersama Prabowo (Bepro) DIY Yuni Astuti angkat bicara merespons pantun kritik tersebut. Ia menyayangkan sosok budayawan dan seniman yang melakukan kritik dan sindiran keras.
Advertisement
BACA JUGA : Hadir di Kampanye Ganjar-Mahfud, Butet Bacakan Sejumlah Pantun Soal Pemimpin
"Tentu kami menyayangkan, karena beliau tokoh, budayawan, dan membacakannya di hadapan massa," katanya, Selasa (30/1/2024).
Butet dengan Jokowi berkawan cukup lama dan memiliki sejarah yang positif di masa lalu. Di mana saat Pilpres 2019 dan 2014 silam, Butet termasuk salah satu budayawan yang berada di barisan pendukung Jokowi. Meski demikian hubungan erat tersebut saat ini mulai rengangg sejak tahapan Pilpes 2024 berjalan.
"Kalau misalnya antar keduanya ini beda pilihan politik harus tetap saling menghormati. Harusnya untuk budayawan selevel Pak Butet sudah bisa menep lah kalau bahasa Jawanya," katanya.
Ia sepakat meski berbeda sikap politik, semua pihak harusnya saling menghormati, Pilpres hanyalah ajang seleksi untuk memilih pemimpin terbaik Indonesia. Yuni justru memberikan contoh dari sosok Prabowo Subianto yang berbesar hari untuk bergabung di pemerintahan bersama jokowi.
Perbedaan pandangan politik dalam kontestasi seperti Pilpres , sangatlah wajar namun harus tetap menjunjung tinggi etika dan adab di dalamnya. Karena setelah Pilpres berakhir, masih ada tugas besar untuk semua kubu baik yang menang maupun kalah harus tetap bersama-sama membangun Indonesia ke arah lebih baik.
BACA JUGA : Butet Mengaku WA Diretas, Polda DIY Terjunkan Tim Khusus
"Mungkin Pak Butet harus belajar dari Pak Prabowo. Pak Prabowo pasca Pilpres 2019 yang kita tahu bagaimana kerasnya saat itu pertarungannya justru dengan besar hati dan legowo atas nama kepentingan bangsa bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi yang dua kali Pilpres menjadi lawannya," katanya.
Berikut ini adalah isi pantun Butet:
Pantun Hajatan Rakyat
Ada kucing gondol iwak empal
Aku marah tak lempar sandal.
Jokowi maunya revolusi mental.
Tapi gagal terjungkal jungkal.
Kucingnya kabur kakinya pincang.
Ingin terbang tak bisa melayang.
Ngakali survei supaya menang
Jelas jika menang karena main curang.
Satu-satu aku sayang ibu.
Dua-dua aku sayang ayah.
Jutaan Jokower merasa ditipu
Penampilannya lugu jebul licik ngakali mahkamah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
Advertisement
Advertisement