DPAD DIY Bawa Acara Bedah Buku Masuk ke Desa-Desa
Advertisement
SLEMAN—Meningkatkan budaya baca dan literasi hampir menjadi pekerjaan rumah di berbagai wilayah. Di DIY upaya meningkatkan budaya dan literasi itu dilakukan dengan skema gres, yakni menggelar acara bedah buku ke desa-desa.
Skema terbalik ini diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY. Alih-alih mengundang masyarakat untuk hadir ke acara bedah buku yang seringnya digelar di perkotaan atau tempat mentereng, acara beda buku inisiasi DPAD DIY justru mendatangi masyarakat.
Advertisement
"Gantian kami yang hadir ke masyarakat. Karena kalau menunggu mereka hadir, enggak hadir-hadir, enggak tambahtambah," Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, Kurniawan, Selasa (6/2/2024).
Rencananya kegiatan bedah buku ini akan diselenggarakan di 200 titik. Titik-titik tersebut tersebar di wilayah DIY sepanjang 2024. Skemanya hampir serupa, yakni kegiatan bedah buku yang mendatangi lokasi masyarakat bukan sebaliknya.
Buku yang dibedah pun tidak sembarangan dipilih. Biasanya berkaitan dengan latar belakang suatu desa. Seperti buku yang berkaitan dengan potensi desa, demografi desa dan sebagainya. "Kriterianya lebih kepada potensinya mengena dengan sasarannya. Sehingga ini penting pembelajaran buat kita semuanya," ujarnya.
Harapan Kurniawan lewat Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi yang hadir di desa-desa ini, tingkat literasi di masyarakat dapat berkembang. Apalagi Kurniawan mengungkapkan bila di Indonesia dari
1.000 orang hanya satu orang yang aktif membaca. "Jadi masih jauh banget sebetulnya dari harapan kita. Oleh karena itu hari ini [kemarin] kami mengadakan bedah buku," ungkapnya.
Di Pereng Dawe, Balecatur, Gamping, buku yang dibedah bertajuk Generasi Muda Menuju Visi Indonesia 2045. Sang penulis, Anton Prabu Semendawai yang juga anggota DPRD DIY datang langsung menghadiri acara bedah buku di Pereng Dawe.
Menurut Anton, anak muda saat ini berada di era digital. Melalui buku ini Anton ingin anak muda tidak hanya melek di bidang teknologi tetapi mampu menggunakan teknologi itu dengan baik untuk menuju visi Indonesia 2045.
Lewat acara ini, Anton juga berharap minat baca anak muda lebih banyak. Pasalnya sekarang ini semua serba gawai. "Tetapi buku itu juga hal yang terpenting," katanya.
Selain itu Anton juga menyoroti skema bedah buka yang mendatangi warga semacam ini. Skema ini membuat atensi warga bisa lebih tinggi karena lokasi bedah buku berada di lingkungan sekitarnya. Karena warga tidak perlu jauh-jauh mendatangi lokasi bedah buku. "Menurut saya bagus [skema ini], yang terpenting kena di masyarakat itu intinya," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement