Advertisement
Pemkot Jogja Sasar Pasangan Usia Subur dan Fasilitasi MKJP Gratis

Advertisement
Harianjogja.com, GONDOMANAN—Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Jogja memfasilitasi pemasangan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) bagi pasangan usia subur. Upaya ini dilakukan untuk menekan angka kelahiran sekaligus untuk mencegah terjadinya jarak kelahiran yang terlalu berdekatan.
Sekretaris Dinas P3AP2KB Sarmin menjelaskan antusias warga Kota Jogja untuk memasang MKJP terbilang meningkat dari tahun ke tahun. Seperti gelaran fasilitasi MKJP gratis yang dilaksanakan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogja, Rabu (7/2/2024). Sarmin mengatakan hanya menargetkan 100 peserta. Namun, pendaftar justru melampaui target mencapai 125 peserta. MKJP yang disediakan berupa IUD dan implan.
Advertisement
"Kami membuka akses seluas-luasnya dari sisi pelayanan, baksos, klinik yang kita ajak kerja sama. Termasuk rumah sakit, bidan mandiri, semuanya kita libatkan. Harapannya masyarakat tidak terlalu jauh untuk mengakses KB ini," ujar Sarmin saat ditemui di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogja, Rabu (7/2/2024).
Baca Juga
Peminat KB MOW di Bantul Diklaim Lampaui Target
Guru Besar UI Beri Penjelasan Mengapa Susuk Implan Jadi Pilihan Kontrasepsi Terbaik
Minat Pria di Kulonprogo Ikuti Program KB Masih Rendah
Sarmin mengatakan selain memberikan fasilitasi gratis Pemkot Jogja juga memberikan pemantik berupa pemberian uang tunai sebesar Rp1 juta. Ditujukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi akseptor medis operasi wanita (MOW) berupa steril dan medis operasi pria (MOP) berupa vasektomi. Pemberian uang tunai itu merupakan bentuk perhatian Pemkot Jogja sebagai pengganti biaya hidup serta recovery seusai menjalani operasi. Di awal 2024 ini, Dinas P3AP2KB mencatat setidaknya telah ada 11 akseptor MOP dan MOW. Sementara, sepanjang 2023 ada 82 akseptro MOW dan 7 akseptor MOP.
"Setelah diluncurkan beberapa lalu animo masyarakat terutama kaum pria dan wanita untuk melakukan KB permanen ini sangat tinggi, ada peningkatan," imbuhnya.
Sarmin menuturkan edukasi soal penggunaan kontrasepsi telah gencar dilakukan. Semua lini telah dijangkau. Pihaknya juga turut menggandeng wilayah melalui kader keluarga berencana, sekolah, hingga perguruan tinggi. Sarmin mengatakan edukasi ini juga sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat soal penggunaan kontrasepsi. Lantaran masih ada sebagian masyarakat yang berpikir pemasangan kontrasepsi akan mengganggu sistem tubuh.
"Ketika pasangan usia subur tidak melakukan pemasangan alat kontrasepsi itu potensi untuk menjadi anaknya banyak, kelahiran semakin dekat, anak-anaknya tidak terurus ini semakin besar. Kami sampaikan justru ini dalam rangka menunjang kesehatan ibu dan anak bukan sebaliknya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Temuan Uranium Puluhan Ribu Ton di Kalimantan Barat, Pemerintah Siapkan Aturan Agar Bisa Diolah Jadi Nuklir
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Siswa SMP Kota Jogja yang Tidak Lolos Jalur Prestasi Buru-Buru Beralih ke Jalur Lain
- Dua Rumah di Sedayu Bantul Dibobol Maling dalam Satu Hari, Kerugian Rp30 Juta
- Linimasa Parade Teater TBY 2025 Tampilkan 3 Kelompok, Angkat Persoalan Tanah
- Pemkab Gunungkidul Gelontorkan Rp217 Miliar untuk Turunkan Angka Kemiskinan
- Sri Sultan Serahkan Proses Pembebasan Lahan Warga Tegal Lempuyangan kepada KAI
Advertisement
Advertisement