Advertisement

Peminat KB MOW di Bantul Diklaim Lampaui Target

Lugas Subarkah
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 03:47 WIB
Arief Junianto
Peminat KB MOW di Bantul Diklaim Lampaui Target Macam-macam alat kontrasepsi untuk Program Keluarga Berencana - ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Salah satu prosedur Keluarga Berencana (KB) yakni Metode Operasi Wanita (MOW) yang diprogramkan Pemkab Bantul diklaim mendapatkan antusias yang masif dari masyarakat, melampaui jumlah yang ditargetkan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bantul, Ninik Istiarini, menjelaskan dari 130 yang ditargetkan tahun ini, masyarakat yang mendaftar sebanyak 150 orang.

Advertisement

Dengan jumlah peserta yang melampaui target tersebut, maka sisanya harus menunggu pada periode berikutnya dengan anggaran perubahan. “Sampai sekarang 150-an [peserta]. Ini yang sisanya kita suruh nunggu dulu karena anggarannya di perubahan,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Dalam program ini, setiap peserta digratiskan mengikuti KB, bahkan malah diberi uang transport. “Gratis dan dapat reward. Kalau yang putri kita kasih transport Rp300.000, kalau yang laki-laki dapat Rp1 juta,” ungkapnya.

BACA JUGA: Hari Kontrasepsi Sedunia, Pemkot Jogja Bidik Target 1.554 Keluarga

Adapun jika melakukan secara mandiri di fasilitas kesehatan, menurutnya biaya yang harus dibayarkan cukup mahal. Fenomena ini menurutnya menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat akan KB yang lebih baik. “Mulai ada kesadaran masyarakat. MOW itu salah kontrasepsi yang kita istilahkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang,” paparnya.

Prosedur MOW menurutnya termasuk dalam prosedur KB yang tidak hormonal, sehingga lebih minim risiko pada tubuh. “Kalau yang tidak hormonal tidak berpengaruh ke tubuh kita. Kalau hormonal berpengaruh, bisa ada risiko ada penyakit,” kata dia.

Secara teknis, MOW atau yang bisa juga disebut tubektomi adalah prosedur pemotongan atau pengikatan tuba falopi, yakni saluran indung telur. Saluran ini yang menghubungkan ovarium ke rahim. Prosedur ini bisa menurunkan risiko kanker ovarium.

Selain MOW, prosedur KB lain yang tidak hormonal di antaranya ayudi, Metode Operasi Pria (MOP) dan implant. “Tidak termasuk yang hormonal. Tidak berisiko. Masyarakat mulai bisa paham bisa membedakan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah

News
| Rabu, 08 Mei 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement