Soal Harga Beras Naik, Sultan: Jangan Sampai Tak Berdampak ke Petani
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mewanti-wanti naiknya harga beras yang cukup tinggi sejak beberapa waktu terakhir hanya dirasakan oleh para pedagang alih-alih berdampak kepada petani.
"Harapan saya naik itu bagian pedagang atau sebenarnya petani dapat bagian dari kenaikan itu atau tidak," kata Sultan, Kamis (22/2/2024).
Advertisement
Sultan menyebut, hal itu nantinya akan tampak pada laporan BPS pada triwulan pertama 2024 apakah daya beli di tingkat petani naik pada tiga bulan pertama tahun ini. Jika naik dimungkinkan petani juga dapat bagian dari kenaikan harga beras ini.
"Kan akan kelihatan di situ. Kalau tidak naik kan berarti kenaikan harga ini sik untung hanya pedagang, petani tidak mendapatkan," jelasnya.
Menurut Sultan, naiknya harga beras memang otomatis terjadi lantaran pasokan sepenuhnya bergantung dari impor. Di sisi lain, Sultan menyebut kesadaran masyarakat terhadap kualitas beras sudah tinggi, sehingga lebih memilih yang premium meskipun dengan harga tinggi.
"Beras bulog sok ora gelem kan gitu. Yang kita tanam di Jogja memang premium, tapi kan masa tanam tahun lalu mundur. Dari yang harusnya panen besar itu Maret besok jadinya hanya panen kecil," katanya.
BACA JUGA: Harga Beras di Kulonprogo Tinggi Meski Stok Banyak
Hal serupa juga terjadi pada komoditas lain. Harga-harga seperti bawang merah, cabai dan beberapa sayuran sudah terpantau agak naik jelang puasa mendatang. Menurut Sultan peralihan musim dan kondisi cuaca yang tidak menentu turut menjadi salah satu faktor penyebabnya.
"Dulu kan akhir tahun pasti hujan, tapi sekarang Februari Maret baru hujan turun. Kalau tanam cabai di musim hujan ya ga berani petaninya," ujarnya.
Pemda DIY, kata Sultan akan memastikan bahwa ketersediaan stok tetap stabil di pasaran sehingga fluktuasi harga tidak terlalu memberatkan masyarakat. Selain itu pasokan komoditas bahan pokok ke wilayah setempat juga harus dipastikan terjaga agar tidak berpengaruh terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.
"Sekarang bagaimana menjaga stabilitas itu bisa dilakukan, berarti pasokan itu harus jelas. Kalau ndak nanti inflasi akan terjadi fluktuatif makin tinggi bukan makin turun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 2 ASN yang Dipecat karena Selingkuh Aktif Kembali, Bupati Gunungkidul Kecewa
- Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024
- 150 Kader Adiwiyata SMP N 3 Banguntapan Dilantik, Siap Bergerak Lestarikan Lingkungan
- Polres Bantul Kerahkan 228 Personel untuk Mengamankan Masa Tenang Pilkada 2024
- Terlapor Tak Datang Klarifikasi, Penelusuran Dugaan Politik Uang di Pilkada Jogja Dihentikan
Advertisement
Advertisement