Advertisement

Sempat Terhenti, Pengembangan Wisata Bukit Dermo Dilanjutkan Tahun Ini

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 25 Februari 2024 - 17:27 WIB
Ujang Hasanudin
Sempat Terhenti, Pengembangan Wisata Bukit Dermo Dilanjutkan Tahun Ini Rancangan zonasi daya tarik Bukit Dermo. / Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Tahun 2024 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan menggarap pengembangan Bukit Dermo. Meski begitu, alokasi anggaran yang dikucurkan tahun ini lebih sedikit daripada awal perencanaan, sehingga Pemkab Bantul tengah melakukan penyesuaian Detail Engineering Design (DED). 

Sekretaris Daerah Bantul Agus Budiraharja menyampaikan rencana pembangunan Bukit Dermo tahun 2024 akan dianggarkan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK). Meski begitu, menurut Agus anggaran tersebut lebih sedikit daripada awal perencanaan tahun 2022. 

Advertisement

“Sekarang kami [Pemkab Bantul] dapat alokasi [untuk pengembangan Bukit Dermo] lagi, tapi jumlahnya tidak sebesar yang kemarin, kira-kira sekitar 50 persen, sekitar Rp7,18 miliar,” katanya Minggu (25/2/2024). 

Sebelumnya rencana pengembangan Bukit Dermo telah digarap sejak tahun 2022. Di awal anggaran untuk pengembangan Bukit Dermo dipatok sekitar Rp14 miliar. Lalu tahun 2023 seharusnya pembangunan tersebut telah memasuki lelang. Namun, lantaran lelang tersebut mundur, pembangunan tersebut belum dapat dilakukan tahun 2023. Kemudian tahun 2024, Pemkab Bantul mendapat anggaran DAK tersebut. 

Menurut Agus lantaran anggaran yang didapat dari DAK hanya sebagian dari anggaran yang diperlukan, maka DED Bukit Dermo tengah dikaji ulang. Selain itu, Pemkab Bantul juga akan mencari sumber pendanaan lainnya. 

“Sisa anggaran Rp7 miliar itu nantinya akan dikaji. Pemkab Bantul akan mencari sumber pendanaan lain untuk menyelesaikan proyek tersebut,” katanya.

Dia menyampaikan rencananya proses lelang proyek tersebut akan dilakukan pada Maret 2024. 

Sementara Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Yuli Hernadi menyampaikan perubahan anggaran yang signifikan yang ada dalam rencana penataan tersebut berimplikasi pada perubahan rencana pembangunan menara pandang dan Tourist Information Center (TIC). 

“Gardu pandang dikurangi dari tiga menjadi satu. TIC sementara belum bisa di bangun karena angarannya jadi turun,” katanya.

BACA JUGA: Digelontor Rp24 Miliar, Bukit 30 Hektare Ini Akan Jadi Ikon Wisata Baru Bantul

Pihaknya sendiri menargetkan pembangunan kawasan Bukit Dermo mulai dikerjakan pada Juni 2024 mendatang. Pembangunannya sendiri diperkirakan berlangsung selama 180 hari. 

“Masih melihat uangnya dari pusat dulu,” kata Yuli.

Menurut Yuli, Bukit Dermo akan dibangun dengan beberapa fasilitas pendukung pariwisata, antara lain sky bridge, viewing deck, amphitheater, outdoor gym dan foodcourt. Selain itu ada pula los produk lokal Bantul yang akan mendukung berbagi kegiatan kebudayaan, olahraga, jeep touring hingga pelestarian kawasan. 

“Akan ditata sebagai objek wisata yang menawarkan view alam,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Bantul Suprianto menyampaikan Bukit Dermo akan berdiri di atas tanah Sultan Ground (SG) seluas 2,7 hektar. Dia menyampaikan untuk pembangunan tersebut telah mendapat serta kekancingan dari Keraton Jogja sejak Maret 2020 lalu. Sehingga menurutnya, rencana pembangunan Bukti Derm dapat dilakukan sesuai perencanaan Pemkab Bantul. 

“Mau dioptimalkan seperti apa nanti sesuai dengan program dan desainnya, jadi kalau soal [perizinan] wisatanya sudah selesai,” katanya. 

Dia menyampaikan jangka waktu serat kekancingan tersebut selama 10 tahun, dan dapat diperpanjang kembali. Sementara lantaran digunakan oleh Pemda, maka penggunaan SG tersebut tidak perlu membayar biaya sewa kepada Keraton Jogja.

“Nanti artinya kalau ini kembali dianggarkan [dianggarkan untuk pembangunan Bukit Dermo] sudah melalui seleksi dari pengguna jasa. Tinggal kapan akan dimulai kontraknya, masalah tanah [perizinan] sudah selesai,” ujarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement