Advertisement
Aktivitas Merapi Terpantau Tinggi dalam Sepekan, Ada 139 Guguran Lava

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Aktivitas Gunung Merapi dalam sepekan terakhir terpantau masih cukup tinggi. Guguran lava dan kegempaan terjadi ratusan kali, walau tidak teramati awan panas. Aktivitas ini membuat morfologi kubah lava berubah.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menjelaskan dari pengamatan 23-29 Februari 2024, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.
Advertisement
BACA JUGA : Erupsi Gunung Merapi, Hari Ini Luncurkan Lima Kali Guguran Lava ke Dua Sungai
“Pada pekan ini guguran lava teramati sebanyak 139 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.600 meter. Suara guguran terdengar dua kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024).
Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas awanpanas guguran dan guguran lava. Sedangkan morfologi kubah tengah relatif tetap. “Berdasarkan analisis foto udara tanggal 10 Januari 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.663.300 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.400 meter kubik,” katanya.
Pada aktivitas kegempaan, BPPTKG mencatat pekan ini terjadi 94 kali gempa Vulkanik Dangkal, 381 kali gempa fase banyak, tiga kali gempa frekuensi rendah, 393 kali gempa guguran dan 14 kali gempa tektonik. “Intensitas kegempaan pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan pekan lalu,” ungkapnya.
BACA JUGA : Objek Wisata Lereng Merapi Disebut Masih Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
Dari data ini, disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas
“Pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Selama Libur Lebaran, Berlaku hingga 13 April 2025
- Jadwal KA Prameks Joga-Kutoajo PP Khusus Angkutan Lebaran 2025
- Perhatikan. Ini Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja, Khusus Libur Lebaran hingga 13 April 2025
- Tak Perlu Repot Cari Parkir, Ini Jadwal dan Rute Trans Jogja ke Tempat Wisata
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 1 April 2025,Garebeg Sawal, Abdi Dalem Palawija Tampil Lagi
Advertisement
Advertisement