Musim Hujan Tingkatkan Risiko Awan Panas dan Lahar di Gunung Merapi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut masuknya musim penghujan berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi dan risiko bencana di wilayah terdampak.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengungkapkan kekhawatiran terkait potensi peningkatan risiko bencana akibat cuaca ekstrem tersebut.
Advertisement
Agus menyampaikan bahwa BPPTKG telah melakukan pengamatan bahaya secara intensif untuk mengantisipasi potensi terjadinya lahar dan awan panas. Hasil pengamatan ini telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah terkait.
"Kami tahu bahwa ada endapan material awan panas dan guguran terutama di lereng barat daya yang berpotensi diguyur curah hujan tinggi," ungkap Agus, Senin (4/11/2024).
Kondisi ini, menurutnya, dapat memicu dua jenis bahaya utama. Pertama, hujan dengan intensitas tinggi dapat memicu ketidakstabilan kubah lava, sehingga berpotensi terjadi awan panas guguran. Kedua, endapan material vulkanik yang sudah ada dapat tererosi oleh hujan, sehingga memicu aliran lahar.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa arah erupsi Gunung Merapi saat ini masih cenderung ke arah barat daya. "Kalau Barat daya itu dampaknya hanya di sekitar sungai, seperti Boyong dan Putih," terangnya.
BACA JUGA: Omzet Pedagang Turun 26,7 Persen, Pemkab Bantul Bakal Branding Ulang Lima Pasar
Meskipun demikian, Agus tetap menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai.
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi terkini dari instansi terkait dan pemerintah daerah. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk memahami dan menerapkan standar keselamatan, terutama terkait dengan potensi bahaya lahar.
"Dengan adanya musim hujan ini perlu mengaktifkan standar keselamatan untuk mengantisipasi bahaya lahar," tegas Agus.
Standar keselamatan ini meliputi pemahaman jalur evakuasi, persiapan logistik, serta peningkatan kewaspadaan terhadap tanda-tanda bahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
Advertisement
Advertisement