Dibuka Kapolri, Pasar Kangen Wiwitan Pasa Diserbu Ribuan Pengunjung
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pasar Kangen Wiwitan Pasa #II - 2024 resmi digelar halaman Mapolda DIY. Dibuka oleh Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Wiwitan Pasa tahun ini langsung diserbu ribuan pengunjung, Kamis (7/3/2024) malam.
Suara mainan tradisional otok-otok yang dibunyikan oleh Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menandai dibukanya Wiwitan Pasa tahun ini. Berisi ratusan stan kuliner, barang antik, hingga beragam kesenian, Wiwitan Pasa sukses menjadi magnet masyarakat yang ingin bernostalgia dengan beragam nuansa tempo dulu.
Advertisement
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengungkapkan gelaran Wiwitan Pasa merupakan wujud ikhtiar Polda DIY menyambut datangnya bulan suci ramadan 1445 hijriah. Wiwitan Pasa tahun ini mengangkat tema Gandeng Renteng Kumandange Pasar yang memiliki makna ajakan saling kerja sama dan menghargai untuk menuju kerukunan serta mengumandangkan kerja produktif.
"Penyelenggaraan ini diawali oleh semangat bersama antara Polda dan para seniman, budayawan untuk Polri tidaklah menjadi kantor yang menakutkan tetapi kantor yang menjadi tempat berkumpul masyarakat," kata Suwondo pada Kamis (7/3/2024) di Halaman Polda DIY.
Kesempatan ini lanjut Suwondo juga menjadi momen untuk merajut kembali keharmonisan bagi seluruh elemen. Terutama masyarakat di Jogja.
Bagi Suwondo, Wiwitan Pasa merupakan manifestasi terhadap sinergitas seni, budaya, religi dan perekonomian. Yang mana acara ini diharapkan mampu menjadi ajang partisipasi bagi semua elemen, mahasiswa, pemusik jalanan, pegiat budaya dalam melestarikan budaya adiluhung. "Serta dalam rangka turut menjaga karya para pelukis dan fotografer di Jogjakarta," ungkap Suwondo.
"Mimpinya adalah Indonesia akan menjadi negara super power dalam bidang budaya," tegasnya.
BACA JUGA: Pasar Kangen Polda DIY Dibuka, Ada Puluhan Hadiah Setiap Harinya. Mau?
Wiwitan Pasa 2024 dijelaskan Suwondo terdiri dari Pasar Kangen, Pameran Seni Rupa dan juga kegiatan seni pertunjukan yang diisi oleh beragam elemen, dari mahasiwa hingga musisi jalanan.
"Pengisi acara ini didominasi mahasiswa yang berada atau berasrama di wilayah Kota Jogja dan Sleman serta Bantul dan juga seniman seniman-seniman jalanan atau mereka sebut dengan pecinta seni di jalanan yang ikut mengisi acara," terang.
Stan-stan kuliner dan barang antik yang menjadi bagian dari Pasar Kangen membuat suasana Wiwitan Pasa semarak. Tahun ini setidaknya ada 327 pelaku usaha yang mendaftarkan diri, namun hanya 160 stan saja yang bisa ditampung dalam Wiwitan Pasa 2024.
"Jadi acara ini semuanya untuk kita semua," tegasnya.
Kabidhumas Polda DIY, Kombes Nugroho Arianto menambahkan gelaran Wiwitan Pasa akan digelar tiga hari yakni 7-9 Maret 2024. Dari pandangan Nugroho, gelaran Wiwitan Pasa dapat memberi ruang kepada masyarakat untuk menyalurkan bakatnya. Agenda ini juga menjadi media mengerek ekonomi bagi para pelaku UMKM.
"Kita ingin menggugah kembali kearifan lokal, budaya yang ada di Jogjakarta ini. Serta untuk menyatukan kembali [masyarakat]," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
Advertisement
Advertisement