Advertisement

Lima Tahun Berturut-turut Angka Bunuh Diri di Gunungkidul Selalu di Atas 20 Kasus

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 13 Maret 2024 - 20:17 WIB
Maya Herawati
Lima Tahun Berturut-turut Angka Bunuh Diri di Gunungkidul Selalu di Atas 20 Kasus Pemakaman - Ilustraso - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Polres Gunungkidul menyebut angka bunuh diri di Bumi Handayani sejak 2019 hingga kini masih berada di atas 20 kasus. Upaya menekan kasus bunuh diri yang mengkhawatirkan ini terus dilakukan melalui serangkaian program.

Kasi Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suranto Rabu (13/3/2024) mengatakan angka bunuh diri di Gunungkidul cenderung fluktuatif. Pada 2019 ada 33 kasus, 2020 ada 29 kasus, 2021 ada 39 kasus, 2022 ada 30 kasus, dan 2023 ada 22 kasus.

Advertisement

Pada 2019, Kapanewon Wonosari dan Tanjungsari menjadi kapanewon dengan angka bunuh diri tertinggi dibandingkan dengan kapanewon lain yang mencapai masing-masing lima kasus. Pada 2020, Gedangsari menjadi kapanewon dengan jumlah kasus bunuh diri terbanyak sampai enam kasus.

Kemudian 2021, angka bunuh diri tertinggi ada di Kapanewon Wonosari, Karangmojo, dan Semin dengan masing-masing empat kasus. Pada 2022, masing-masing empat kasus bunuh diri berada di Semin, Panggang dan Ngawen. Terakhir 2023, hanya ada satu kapanewon dengan jumlah kasus bunuh diri terbanyak yaitu Semanu dengan empat kasus.

Disinggung terkait umur korban bunuh diri, Suranto belum dapat menyampaikannya. Namun dia menyebut bunuh diri kerap dilatari karena korban sakit menahun dan masalah ekonomi. Dialog juga terus dilakukan Polres Gunungkidul guna mencegah bunuh diri. Kegiatan dialog yang dibangun mengarah kepada pesan untuk meningkatkan keimanan.

BACA JUGA: Produksi Beras Merosot, Ini Penjelasan Menteri Pertanian

Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan pihaknya telah memiliki program peduli lansia (Pelan). Program bersebut dilakukan tiap Jumat dengan mendatangi warga lansia yang hidup sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan warga lansia tersebut dari rasa kesepian yang mungkin berhilir kepada upaya bunuh diri. Adapun untuk kalangan pemuda, dia mengatakan Polres hanya memberikan pembinaan dan penyuluhan lewat ruang Jumat curhat.

Sampai saat ini, salah satu penyebab utama bunuh diri adalah kemiskinan dan sakit. “Kalau ada [warga] lansia yang sakit menahun juga kami sambangi,” kata Edy.

Edy menambahkan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan. Polres akan merujuk apabila ada warga lansia sakit dan tidak mampu berobat ke rumah sakit.

Catatan Redaksi:

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement