DPKH Gunungkidul Pastikan 2 Kambing Mati Mendadak Positif Antraks
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul memastikan dua kambing yang mati mendadak di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Gedangsari, Gunungkidul positif antraks. Hasil baru tersebut berasal dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kulonprogo.
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan pihaknya baru saja menerima hasil penyelidikan dari BBVet untuk dua kambing milik S yang juga mati mendadak setelah hasil untuk sapi keluar empat hari lalu.
Advertisement
“Kemarin kan baru sapi [hasil penyelidikan BBVet]. Sekarang hasil untuk kambing sudah ada, positif,” kata Wibawanti dihubungi, Rabu (13/3/2024).
Wibawanti menambahkan DPKH juga telah melakukan koordinasi lintas OPD di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY hari Rabu 13 Maret 2024. Koordinasi mengarah pada solusi yang dapat ditempuh untuk mencegah persebaran bakteri antraks, termasuk mobilitas peternak yang membawa masuk-keluar ternak dari dan ke Gunungkidul pada khususnya dan DIY pada umumnya.
BACA JUGA: Jadwal Imsak Buka Puasa dan Tarawih Wilayah Jogja Kamis 14 Maret 2024
Dia menjelaskan lalu lintas hewan ternak antarprovinsi diatur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY. Hanya saja karena DIY menjadi daerah tertular maka Pemprov tidak akan memberikan rekomendasi untuk membawa keluar hewan ternak. Hal itu dilakukan sampai kasus antraks mereda.
“SKKH [Surat Keterangan Kesehatan Hewan] yang memberi DIY. Kami hanya memberi rekomendasi bahwa ternak sehat. Tapi kalau kasus antraks seperti ya ditangguhkan dulu baru boleh keluar lagi,” katanya.
Lebih jauh, Wibawanti menegaskan obat dari Kementerian Pertanian seperti formasil, vaksin antraks, sampai vitamain masih tersedia stoknya. Hanya dia belum dapat menyampaikan jumlah stok tersebut.
Menurut dia kasus antraks merupakan tanggap darurat yang butuh penanganan cepat dengan pemberian antibiotik, vitamin, dan formalin, termasuk pengobatan lain. Penanganan pun dilakukan dengan perspektif jangka pendek. Baru setelah itu, DPKH akan memikirkan penanganan jangka panjang agar antraks terkendali bahkan lenyap.
“Kami memiliki kendala juga terkait dengan jalan cacing [yang dapat dipakai lalu lintas hewan ternak]. Itu kewenangan DIY kami memberi masukan saja agar ada pengetatan,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Transfer Tahanan Mary Jane, Menteri Supratman Sebut Prabowo Sudah Berikan Lampu Hijau
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Senin 25 November 2024: Di Kantor PJR Prambanan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Senin 25 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Senin 25 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Senin 25 November 2024
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Senin 25 November 2024
Advertisement
Advertisement