Advertisement
Beda Sikap Dinkes DIY dan Dinkes Gunungkidul Soal Status KLB Antraks
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan bahwa perlu banyak pertimbangan utamanya bagi kepala daerah seperti Bupati untuk menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Antraks.
Plt Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan pertimbangan dalam menetapkan KLB Antraks tidak hanya terkait dengan kesehatan namun juga pengaruhnya terhadap sektor lain utamanya ekonomi.
Advertisement
“Dulu waktu kasusnya masih banyak kami pernah mengusulkan [KLB Antraks]. Kalau kali ini perlu banyak pertimbangan. Pak Bupati pasti juga mempertimbangkan pengaruhnya dengan ekonomi, mungkin pertimbangannya beliau begitu. Oh ini sudah ditangani [antraksnya]. Banyak sekali pertimbangannya,” kata Dewi ditemui di kantornya, Kamis (14/3/2024).
Terlepas dari perlu dan tidaknya KLB Antraks, Dewi menyampaikan bahwa hal yang perlu dipahami dan dilakukan adalah menghindari praktik brandu. Selain perkara kesehatan, brandu yang menyebabkan penyebaran bakteri antraks dapat memengaruhi sektor lain seperti pariwisata.
Tiga hal pokok dalam mencegah munculnya antraks menurut dia adalah hewan sehat tidak akan menyebabkan antraks. Dengan begitu penanganan utama ada pada hewan. Selain itu perilaku manusia juga perlu diatur.
“Dengan makan daging sapi atau kambing sehat maka tidak akan tertular kita itu. Perilaku orangnya jadinya,” katanya.
BACA JUGA: Dinkes Sebut Antraks di Sleman-Gunungkidul Sudah Bisa Jadi KLB
Lebih jauh, dia menerangkan ada sebanyak 53 warga Gunungkidul yang terpapar hewan ternak positif antraks baik ikut memotong daging maupun makan daging. Dari jumlah itu, sebanyak 19 warga bergejala dengan dua di antaranya yaitu S dan istrinya. Keduanya saat ini dirawat di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.
Dari 19 warga, sebanyak 17 orang di antaranya telah diambil sampel darah. Dari 17 tersebut, ada satu orang mengalami kelainan kulit dan 16 sisanya mengalami gejala diare dan demam.
“Jadi yang bergejala kulit itu dua orang satu keluarga [S dan istrinya]. Itu ditambah satu dari warga yang terpapar dengan luka di kulit khas antraks,” ucapnya.
Dewi mengaku baik S dan istrinya serta warga lain yang bergejala mengalami perkembangan kesehatan yang baik.
Sementara itu, Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul belum dapat ditemui. Ketika Harianjogja.com mendatangi kantor keduanya, mereka berada di ruangan namun belum dapat menemui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boston Celtics Kalahkan Cleveland Cavaliers di Semifinal NBA Wilayah Timur
- Penerbangan Carter Umrah Masih Dimungkinkan Dibuka di Bandara Adi Soemarmo Solo
- Pemkot Solo Gelar Nobar Timnas vs Guinea, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jensud
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Dispar dan DPRD DIY Gelar Pelatihan Kuliner di Kampung Wisata Purbayan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 8 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Sultan Jogja Optimistis Persoalan Sampah di DIY Akan Segera Berakhir
- Persoalan Sampah Dikhawatirkan Berdampak ke Citra Pariwisata Jogja
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 8 Mei 2024: DIY Panas Terik!
Advertisement
Advertisement