Advertisement

Ditemukan Pakaian Diduga Milik Korban, Hasil Pencarian ABK Hilang di Kulonprogo Masih Nihil

Triyo Handoko
Kamis, 14 Maret 2024 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Ditemukan Pakaian Diduga Milik Korban, Hasil Pencarian ABK Hilang di Kulonprogo Masih Nihil Suasana pencarian dua ABK hilang oleh tim gabungan yang menyisir bibir pantai sepanjang 10 kilometer di Kulonprogo, Kamis (14/3/2024). - Harian Jogja/Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pencarian dua anak buah kapal (ABK) di perarian selatan Kulonprogo masih belum menunjukkan hasil positif hingga Kamis sore (14/3/2024). Pencarian kedua orang yang berniat menepi setelah kapal yang ditumpanginya mati itu baru menghasilkan temuan pakaian yang diduga milik korban.

Pakaian yang ditemukan itu berupa celana dan baju. Jarak penemuan pakaian itu sepanjang 700 meter dari lokasi kapal mati milik para nelayan tersebut.

Advertisement

Selain pakaian, ditemukan juga pelampung jaring yang diduga milik para nelayan yang hilang itu. Lokasi penemuan pelampung jaring ikan itu justru berada di Pantai Baru, Bantul.

SAR Sigap Kulonprogo yang terjun bersama tim gabungan menyebut luasan area pencarian sepanjang 10 kilometer. Panjang area pencarian itu dimulai dari Pantai Garungan di sisi timur hingga Pantai Congot di sisi barat. "Titik tengahnya di lokasi kapal mati bersandar, terus dilakukan penyisiran hari ini tapi belum ada hasilnya," kata Koordinator SAR Sigap, Sulis, Kamis sore.

Sulis menerangkan pencarian dua orang ABK akan dilanjutkan esok hari, Jumat (15/3/2024). "Rencananya memperluas area pencarian ke timur hingga Pantai Trisik," ujarnya.

Pencarian yang mengadalakan pengejaran darat dan udara itu, jelas Sulis, perlu penambahan personil. "Mungkin karena puasa jadi yang ikut 50an orang, bisanya ada ratusan orang, tentu kami juga terus berupaya maksimal," tuturnya.

Awal mula kasus ini diketahui setelah dua orang terdampar di Pantai Glagah pada Rabu sore (13/3/2024). Dua orang itu adalah ABK yang selamat dari kapal yang mati mesin itu.  Mereka berenang dari kapal yang ditumpanginya itu hanya bermodal pelampung kecil. "Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Amalia Temon," jelas Kasi Humas Polres Kulonprogo, AKP Triatmi Noviartuti pada Kamis siang.

BACA JUGA: Kronologi Kapal Nelayan dari Banten Mati Mesin, Terombang-ambing 6 Hari hingga Laut Selatan Kulonprogo

Keterangan dua korban itu, jelas Novi, kapal sudah mati selama enam hari. Diketahui juga asal para nelayan itu dari Banten. "Berangkat Kamis tanggal 7 Maret pukul 14.00 Wib dari pelabuhan lelang ikan wilayah Banten, pada saat berlayar ke empat korban hendak mencari ikan namun setelah menebar jaring terjadi angin besar dan ombak besar," jelasnya.

Dari empat orang itu, lanjut Novi, masih ada dua orang lain yang belum diketahui keberadaanya. "Para korban terjun ke laut dengan menggunakan alat pelampung dirigen namun pada saat terjun ke laut terjadi ombak besar yang mengakibatkan beberapa korban terbentur cor, karang pemecah ombak, dua orang dapat menyelamatkan diri sampai pada bibir pantai namun dua orang hanyut dan sampai saat ini belum ditemukan," terangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement