Advertisement
Tol Jogja-Solo: Kontraktor Akan Beri Tali Asih 2 Lahan Sultan Ground

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kontraktor Tol Jogja-Solo berencana memberikan tali asih kepada pengelola kandang sapi dan BPR (Bank Perekonomian Rakyat) yang berdiri di atas Sultan Ground di ruas jalan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman.
Sebelumnya Serat Kekancingan untuk Sultan Ground yang terdampak pembangunan jalan tol telah diterbitkan. Di ruas Trihanggo-Junction Sleman, Sultan Ground di antaranya dipakai untuk kandang sapi, bangunan kantor BPR dan fasilitas umum berupa makam.
Advertisement
Humas PT Adhi Karya Proyek Tol Solo-Jogja Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto menjelaskan pihaknya berencana memberikan tali asih pada pemilik kandang sapi dan BPR. Harapannya dengan tali asih ini, aktivitas di kedua lahan tersebut dapat dipindah.
"Menindaklanjuti Serat Kekancingan yang baru turun kemarin, ini mau kami follow up untuk kandang sapi sama BPR. Itu kan bisa kami beri semacam tali asih untuk bisa dipindah," ungkap Agung pada Minggu (10/8/2025).
BACA JUGA: Ditolak Warga, Calon Transmigran Kulonprogo Batal Berangkat
Agung menegaskan, tali asih ini berbeda dengan pembayaran ganti rugi yang nantinya akan diterima dua pengelola kandang dan BPR. Meski Sultan Ground tidak bisa dijualbelikan, tegakan di atas Sultan Ground tetap mendapatkan nilai appraisal.
"Bukan [appraisal], itu dari kami, dari kami Adhi Karya. Nanti yang appraisal ada sendiri. [Harapannya] bisa segera pindah, terus dalam tidak terlalu lama appraisalnya turun untuk diambil," ucapnya.
Melalui tali asih, dua lahan tersebut harapannya bisa segera dikerjakan untuk pembangunan proyek. Pasalnya baik di lahan kandang sapi maupun BPR, rencananya akan dibangun abutment jalan tol.
"Yang BPR untuk abutment dengan Tol Jogja-Bawen yang di atas Jalan Sidomoyo. Terus yang kandang sapi untuk abutment juga untuk crossing di atas jembatan. Itu kali jadi ada jembatannya," terangnya.
Secara umum, abutment merupakan struktur bangunan yang terletak di ujung-ujung jembatan, yang berfungsi sebagai penopang dan penyalur beban dari struktur atas jembatan ke tanah atau fondasi. Dalam proyek tol, konstruksi tersebut berperan untuk menyangga balok-balok girder yang nantinya diletakkan antar abutment.
Agung berharap pemberian tali asih ini dapat dilangsungkan pekan depan ini. Sementara untuk makam yang merupakan fasilitas umum, relokasinya akan dibangunkan kembali oleh pengembangan Tol Jogja-Solo.
Sebelumnya di laman binamarga.pu.go.id diberitakan jika Ditjen Bina Marga menerima Serat Kekancingan dari Kasultanan Ngayogyakarta pada Selasa (15/07/25) di Kraton Kilen.
Di laman tersebut disebutkan jika Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar menerima Serat Kekancingan langsung dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai bentuk kerja sama antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Badan Usaha Jalan Tol untuk pembangunan Jalan Tol Jogja-Bawen dan Jalan Tol Solo-Jogja-Kulonprogo.
Roy mengatakan penyerahan Serat Kekancingan merupakan simbol kehormatan, amanah budaya, dan bentuk kolaborasi luhur antara negara dan Kasultanan sebagai insitusi adat. "Jalan tol Jogja-Bawen dan Solo-Jogja-Kulonprogo adalah bagian penting dari Proyek Strategis Nasional, untuk mempercepat konektivitas antardaerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat integrasi wilayah Jogjakarta dengan Jawa Tengah dan sekitarnya," tutur Roy.
Sebagaimana telah tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Ditjen Bina Marga, dan Badan Usaha Jalan Tol, Roy menjelaskan pembangunan jalan tol ini memanfaatkan lebih dari 320.000 meter persegi lahan Sultan Ground yang saat ini telah dilaksanakan untuk pekerjaan konstruksi jalan tol tersebut.
Dalam perjanjian kerja sama, dari objek tanah Kasultanan Ngayogyakarta seluas 320.000 meter persegi, sebanyak 75.440 meter persegi digunakan untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen. Jumlah itu terdiri dari 90 bidang tanah desa dan 8 bidang tanah Sultan Ground.
BACA JUGA: Penutupan RUMAKET Diakhiri Pentas Tari dan Workshop
Sementara untuk pembangunan jalan Tol Solo-Jogja-Kulonprogro objek tanah yang digunakan seluas 245.302 meter persegi. Jumlah itu terdiri 177 bidang tanah desa dan 17 bidang tanah Sultan Ground.
"Kami menyadari bahwa proses ini melibatkan aspek teknis, hukum, sosial, dan kultural yang sangat kompleks. Atas nama Kementerian Pekerjaan Umum dan secara khusus Direktorat Jenderal Bina Marga, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ngarsa Dalem, Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta seluruh Penghageng Kraton atas restu, dukungan dan kelapangan hati dalam menyediakan tanah Kasultanan demi kemaslahatan rakyat," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DIY Didorong Bersaing dalam Layanan Wisata Ramah Muslim Dunia
- Pejalan Kaki Patah Tulang Tertabrak Motor di Jalur Cepat Ringroad Dongkelan Bantul
- Pentas Musik Cherrypop 2025 Digelar, Ada Puluhan Penampil dari Berbagai Genre dalam Empat Panggung
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini 10 Agustus 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini 10 Agustus 2025, Berangkat dari Stasiun Palur
Advertisement
Advertisement