Advertisement
Lindungi Pengurus Masjid, DMI DIY Gandeng BPJS Ketenagakerjaan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) DIY melaksanakan penandatanganan MoU program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi tenaga rentan sosial keagamaan di DIY. Program ini sangat penting dan strategis bagi kesejahteraan para pengelola dan pelaksana masjid yang sangat mulia ini.
Penandatangan dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY Hesnypita dan Kepala PW DMI DIY Prof. H. Muhamad.
Advertisement
BACA JUGA: BPS Yogyakarta Serahkan Kartu Sensus kepada 184 Petugas Wilkerstat 2025
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jateng - DIY Hesnypita mengajak para pemangku kepentingan dalam hal ini DMI DIY beserta jajarannya, untuk bersama-sama berjuang mewujudkan bantuan kesejahteraan para pengelola masjid yaitu takmir, imam, muadzin, marbot.
“Semuanya sangat berjasa untuk kemakmuran masjid yang perlu dan wajib dihargai atas pekerjaaan yang ikhlas tersebut,” kata Hesnipyta.
Sementara itu Kepala PW DMI DIY Prof. H. Muhamad menyatakan menyambut baik adanya MoU bersama BPJS Ketenagakerjaan ini yang selama ini takmir dan perangkatnya belum diperhatikan, untuk itu DMI sangat mendukung, perangkat yang ada di Kabuaten/Kota hingga Kapanewon untuk membantu program yang baik dan strategis ini paparnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta, Rudi Susanto, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyatakan kesiapan pihaknya untuk bekerja sama demi memperluas cakupan perlindungan tersebut.
"Pentingnya kehadiran negara untuk menjamin perlindungan kerja para marbot. Tugas marbot bukan sekadar merawat masjid, melainkan menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keamanan rumah ibadah. Namun, pekerjaan tersebut kerap tidak terlihat dan kurang mendapat perhatian. Disinilah negara hadir melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan," katanya.
Penandatanganan MoU tersebut digelar disela kegiatan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2025 pada Sabtu (9/8/2025) di Hotel Ros-In Yogyakarta. Mengusung tema “Peningkatan Keberdayaan, Kesejahteraan Pengurus Masjid dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Wakaf Uang”, kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk menguatkan peran masjid sebagai pusat ibadah sekaligus penggerak kemajuan umat.
Menurut Muhamad, kolaborasi lintas sektor untuk memajukan masjid, baik dalam aspek pelayanan ibadah, pemberdayaan pengurus, maupun pengembangan ekonomi. “Masjid harus memakmurkan dan dimakmurkan. Wakaf uang produktif adalah salah satu pintu untuk meningkatkan kesejahteraan umat,” ujarnya.
Selain membahas program kolaborasi ekonomi syariah, pleno Rakerwil juga menetapkan langkah-langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pengurus masjid, memperkuat literasi ekonomi umat, dan mengoptimalkan potensi wakaf produktif di seluruh kabupaten/kota DIY.
Sekretaris PW DMI DIY, Ahmad Fauzi, yang bertindak sebagai moderator sesi paparan, menegaskan bahwa hasil Rakerwil ini diharapkan dapat menjadi role model bagi daerah lain. “Masjid harus hadir sebagai solusi, bukan hanya di bidang ibadah, tetapi juga sosial, pendidikan, dan ekonomi. Wakaf uang memberi ruang bagi kemandirian umat,” ungkapnya.
Dengan semangat kebersamaan, Rakerwil 2025 menjadi tonggak penting untuk mewujudkan masjid yang ramah jamaah, berdaya secara ekonomi, dan berdampak luas bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Permintaan Obat Nyeri di DIY Tinggi, IAI Tingkatkan Kompetensi Apoteker
- Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur, 1 Orang Dibawa ke Rumah Sakit
- Tol Jogja-Solo: Kontraktor Akan Beri Tali Asih 2 Lahan Sultan Ground
- Bantul Pertahankan Predikat KLA Kategori Utama
- Destinasi Wisata Baru, Akses Jalan ke Pantai Kayu Arum Gunungkidul Dibuka
Advertisement
Advertisement