Advertisement
Bantul Kaji Dua Opsi Atasi Jalan Ambles di Imogiri
Warga melintas di ruas jalan di Padukuhan Sompok yang retak pada Sabtu (22 - 11 / 2025). Garis polisi dan papan peringatan sudah terpasang di lokasi tersebut untuk mengantisipasi retakan meluas.
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul tengah menyiapkan dua skenario penanganan jalan ambles di Imogiri. Dalam jangka pendek, DPUPKP menargetkan akses darurat selesai dalam sebulan. Untuk jangka panjang, pemerintah mempertimbangkan pembangunan jalan baru di dekat bukit atau pembangunan jembatan permanen yang membutuhkan kajian teknis mendalam.
Kajian final masih menunggu koordinasi dengan Balai Sungai dan konsultasi BPBD dengan UGM. Kepala DPUPKP Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon menjelaskan kondisi kerusakan yang terjadi bukan hanya akibat aliran Sungai Oyo, namun juga karena adanya mata air di bawah tanah yang memperparah pergerakan tanah.
Advertisement
“Kita sedang melakukan kajian, langkah-langkah apa yang mau diambil. Intinya kita tetap koordinasi juga dengan Balai Sungai Jogja,” kata Jimmy, Selasa (25/11/2025).
Menurut Jimmy, dua opsi penanganan sudah mengerucut. Dalam jangka pendek pemerintah akan menyiapkan akses darurat agar masyarakat masih dapat berkegiatan. Adapun untuk jangka panjang sedang dikaji antara membangun akses jalan baru di dekat area perbukitan atau membangun jembatan baru.
BACA JUGA
“Pertama, mungkin membuat akses baru. Kemarin Pak Wabup sudah bicara dengan panewu, geser jalan dekat bukit. Satunya lagi, membuat jembatan,” katanya.
Ia menambahkan, rencana pembangunan jembatan membutuhkan kajian lebih mendalam karena konstruksinya harus menembus kedalaman tanah keras hingga lebih dari 12 meter.
“Tapi nanti di kantor kita masih mendalami bersama Balai Sungai. Minggu depan kita sudah mengambil gambaran langkah mana yang mau diambil dari dua pilihan itu,” ungkapnya.
Sementara untuk akses sementara, DPUPKP sedang berkoordinasi dengan pemerintah kalurahan dan warga pemilik tanah, karena sebagian jalur alternatif melewati lahan bersertifikat hak milik.
“Nanti kita lihat dulu. Itu jaraknya tidak begitu jauh, sekitar 50 meter mendekati bukit. Kalau akses sementara, kita usahakan dalam sebulan jadi,” ujarnya.
Adapun untuk pembangunan jembatan, Jimmy menyebut prosesnya memerlukan waktu lebih panjang karena melibatkan penghitungan teknis, perencanaan tenaga ahli, hingga kemungkinan pengajuan anggaran melalui APBN.
“Kita tunggu hitungan dalam 1-2 hari untuk penanganan sementara biayanya berapa,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Bantul, Jumakir menyatakan bahwa proses perbaikan belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu hasil kajian teknis pihak terkait.
“BPBD sedang konsultasi dengan UGM terkait soal jalan ambles di Imogiri,” ujar Jumakir.
Ia juga menyampaikan anggaran perbaikan belum dialokasikan karena keputusan final menunggu hasil kajian. “Untuk anggaran perbaikan belum keluar karena masih konsultasi,” katanya.
Pemkab Bantul berharap keputusan penanganan dapat segera ditetapkan agar akses warga kembali pulih dan risiko kerusakan tidak semakin meluas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Haenyeo Jeju Jadi Daya Tarik Wisata Dunia, Kini Krisis Regenerasi
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Percepat Perbaikan 100 RTLH Lewat CSR
- Muncul Kekhawatiran, Warga Minta Jembatan Kewek Segera Direhabilitasi
- Developer dan Perbankan Didorong Kembangkan Hunian Vertikal Terjangkau
- Pakar UGM Soroti Kredit Rp20 T Peternakan Ayam, Usulkan Urban Farming
- Daftar 15 Rute Trans Jogja: Malioboro hingga Prambanan
Advertisement
Advertisement




