Advertisement

Pemkab Bantul Ajukan Vaksin Antraks untuk 500 Hewan Ternak

Jumali
Rabu, 20 Maret 2024 - 15:57 WIB
Sunartono
Pemkab Bantul Ajukan Vaksin Antraks untuk 500 Hewan Ternak Petugas kesehatan memberikan vaksin antraks di Padukuhan Nawung, Gayamharjo, Sleman, Selasa (19/3/2024). Harian Jogja - Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mengajukan permohonan vaksin antraks untuk 500 hewan ternak kepada Pemda DIY. Permintaan vaksin ini dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran kasus antraks di Bumi Projotamansari.

“Kami sudah minta [vaksin] ke Pemda DIY untuk 500 ekor hewan ternak. Tapi, belum tahu kapan tersedia. Sehingga, sampai saat ini kami juga belum melakukan vaksinasi antraks untuk hewan ternak di Bantul,” kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo, Rabu (20/3/2024).

Advertisement

Menurut Joko, permintaan vaksin antraks bukan kali pertama diajukan oleh DKPP Bantul ke Pemda DIY. Sebab, tahun lalu, DKPP Bantul juga telah mengajukan permintaan vaksin antraks. Hanya saja permintaan tahun 2023 tersebut tersebut tidak terealisasi.

BACA JUGA : Dinas Pertanian DIY Mengklaim Tak Ada Lagi Ternak Mati Akibat Antraks

“Untuk tahun ini, kami masih menunggu. Apakah nantinya dapat atau tidak. Karena memang vaksin tersebut diprioritaskan untuk daerah yang ada kasus antraks, seperti saat ini dialami Sleman dan Gunungkidul,” lanjut Joko.

Oleh karena itu DKPP belum dapat memastikan waktu pelaksanaan vaksinasi antraks kepada hewan ternak di Bantul. Jika sudah mendapatkan kuota vaksin, maka vaksinasi akan langsung dilakukan.

“Begitu ada, tentu kami akan langsung vaksinasi. Utamanya untuk hewan yang ada disejumlah wilayah perbatasan,” ucap Joko.

Saat ini DKPP akan memperketat pengawasan lalu lintas peternakan utamanya di daerah perbatasan dilakukan, menyusul adanya kasus antraks di Gunungkidul dan Sleman.

“Kami kerahkan petugas puskeswan di sejumlah kapanewon, seperti  Dlingo, Imogiri, Pleret, dan Piyungan turun dan mengawasi lalu lintas ternak. Mereka juga akan memeriksa hewan ternak yang dibawa peternak maupun pedagang terkait surat kesehatan ternak dan asalnya,” kata Joko.

Joko memastikan, hewan yang  berasal dari daerah risiko antraks akan dilarang masuk ke Bantul. Selain itu, petugas tersebut juga akan turun ke sejumlah pasar hewan seperti Pasar Hewan Imogiri dan turun di kandang kelompok, dan melakukan pemeriksaan hewan.

BACA JUGA : Kasus Antraks di Girimulyo Kulonprogo Diawasi Berkala

“Untuk saat ini, kami belum mendapatkan adanya laporan terkait ternak yang mati mendadak di Bantul. Jika ada ternak yang sakit atau mati mendadak, kami minta  warga untuk  segera melaporkannya ke puskeswan dan dinas, agar dilakukan penanganan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hujan Lebat dan Banjir Tewaskan 76 Orang di Kenya

News
| Minggu, 28 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement