Advertisement
Suspek Antraks Ditemukan di Tileng Girisubo Gunungkidul, Seekor Sapi Dilaporkan Mati

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kasus dugaan penyebaran antraks kembali diketemukan di Kabupaten Gunungkidul. Kali ini suspek berada di Padukuhan Sawah, Tileng, Girisubo.
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta mengatakan, kasus dugaan antraks di Kalurahan Tileng dilaporkan pada Sabtu (15/2/2025). Tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan langsung melakukan penelusuran terkait dengan kasus ini.
Advertisement
Temuan kasus terjadi antara rentang waktu 4-10 Februari 2025. Adapun hasil penelusuran ada tiga ekor sapi dan dua ekor kambing yang diduga terjangkit antraks.
Dilaporkan dari temuan ini ada satu ekor sapi jenis limousin mati karena penyakit tersebut. “Masih terus dilakukan penelusuran. Hasil pemeriksaan, sapi yang mati juga ada proses perpindahan dari lokasi temuan kasus. Tapi, detailnya masih ditelusuri,” kata Sri Suhartanta, Senin (17/2/2025).
Dia memastikan didalam kasus ini belum diketemukan adanya potensi menular ke manusia. Hingga sekarang diidentifikasi, baru menyerang ternak milik warga di Padukuhan Sawah.
“Informasi awal ada dugaan kalau penyebaran terjadi karena lalu lintas ternak dari luar daerah,” katanya.
Mantan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah ini menegaskan, upaya pencegahan terus dilakukan agar kasus tidak bertambah. Adapun di sekitar temuan kasus dilakukan prosedur penanganan sesuai dengan standar penanganan antraks.
“Detail penanganan ada di dinas perternakan dan kesehatan hewan. Yang jelas, pemkab berkomitmen untuk menanggulangi temuan kasus agar tidak semakin meluas,” kata Sekda.
BACA JUGA: Kasus Antrax Kembali Muncul di Gunungkidul, Ini Penjelasan Pakar Zoonosis UGM
Selain itu, untuk pencegahan juga akan dilakukan pembatasan lalu lintas ternak. Diharapkan dengan kebijakan ini, maka kasus dapat segera terkendalikan.
“Mudah-mudahan bisa terkendali dan tidak ada penambahan suspek hewan yang diduga terkena antraks,” katanya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta meminta kepada Masyarakat agar tidak panik adanya dugaan kasus antraks di Kalurahan Tileng, Girisubo. Menurut dia, tindakan cepat langsung dilakukan untuk penanganan agar kasus bisa dikendalikan.
“Pemkab berkomitmen untuk mencegah dan menanggulangi penyakit zoonosis ini,” katanya.
Sunaryanta mengungkapkan, upaya pencegahan harus dibarengi dengan sosialisasi dan edukasi ke Masyarakat. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menular ke manusia bagi yang mengkonsumsi hewan terjangkit antraks.
“Edukasi ke warga penting. Salah satunya menekankan jangan menyembelih hewan yang mati mendadak. Lebih baik dikubur untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Soal Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI, Ini Kata Istana Kepresidenan
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Kraton Jogja Serahkan 83 Kekancingan, GKR Mangkubumi Tegaskan Pentingnya Penataan Aset
- Dua Motor Adu Banteng di Jalan Jogja-Wonosari, 2 Orang Luka-luka
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Petir di Sleman Sore Ini
- DPMPTSP Gunungkidul Selesaikan Kajian Investasi di JJLS, Begini Hasilnya
- BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi Tiga Hari ke Depan
Advertisement
Advertisement