Advertisement

Mau Tak Mau, Cuaca Ekstrem Pengaruhi Pengerjaan Proyek Jembatan Pandansimo dan Kelok 23

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 21 Maret 2024 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Mau Tak Mau, Cuaca Ekstrem Pengaruhi Pengerjaan Proyek Jembatan Pandansimo dan Kelok 23 JJLS Kelok 18 / Foto ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Proyek konstruksi rangkaian Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) di DIY terus digarap meski cuaca ekstrem menghantam DIY dalam beberapa hari belakangan. Saat ini JJLS masih belum terhubung di Jembatan Pandansimo dan JJLS Kelok 23.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satker PJN DIY, Setiawan Wibowo mengaku cuaca ekstrem yang terjadi belakangan dinilai menjadi kendala dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo. Meski begitu, saat ini pekerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo telah mencapai 21,5%. 

Advertisement

Dia menyampaikan dengan progres konstruksi tersebut saat ini Jembatan Pandansimo tengah merampungkan pekerjaan konstruksi berupa pemasangan pondasi bore pile, struktur kolom slab on pile, abutment dan timbunan.

Dia menuturkan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan di lokasi pekerjaan konstruksi menyebabkan kendala dalam pelaksanaan pekerjaan.  "Hambatan dan kendala yang dihadapi di lapangan sampai dengan saat ini hanya karena faktor cuaca, [berupa] hujan dan angin kencang," ujarnya, Kamis (21/3/2024).

Menurut Setiawan, hujan dan angin kencang yang terjadi di sekitar Pantai Baru menyebabkan air pasang, sehingga lokasi pekerjaan konstruksi tersebut tergenang air pasang. "Untuk antisipasi air pasang, kita membuat tanggul sementara, sehingga [mampu] menghalangi air pasang masuk ke lokasi pekerjaan," ujarnya.

Dia menyampaikan selama Ramadan pekerjaan konstruksi tidak mengalami perubahan signifikan. "Ramadan ini tidak mengalami perubahan yang cukup berarti, artinya masih menggunakan jam kerja normal untuk mengejar progres Jembatan Pandansimo," ujarnya.

Jembatan Pandansimo akan dibangun sepanjang 1.900 meter di atas Sungai Progo dan akan menghubungkan Kapanewon Srandakan, Bantul dengan Kapanewon Galur, Kulonprogo. Konstruksi jembatan tersebut akan dibangun dengan jalan pendekatan 625 meter, dan jembatan utama sepanjang 675 meter.

Pembangunan jembatan ini akan menggunakan dua struktur, yaitu slab on pile dan corrugated steel structure (struktur baja bergelombang). Sehingga, struktur tersebut akan mampu membuat Jembatan Pandansimo tahan terhadap gempa bumi.

Konstruksi jembatan dirancang empat jalur dua arah, setiap jalur lintasannya lebar 3,5 meter. Di sisi kanan kiri dari setiap arah akan ada jalur pedestrian atau pejalan kaki. Jembatan Pandansimo dapat menahan beban kendaraan hingga 8,16 ton.

Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Adikarya Persero, dan PT Sumber Wijaya Sakti dengan nilai Rp814,8 miliar. Kerjasama operasi pekerjaan konstruksi tersebut akan dilakukan selama 408 hari kalender dengan rencana Final Hand Over pada 31 Desember 2024.

Pekerjaan konstruksi jembatan tersebut dimulai dengan tahap ground breaking pada pertengahan Desember 2023. 

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Satker PJN DIY, Ridwan Subarkah menyampaikan ada perubahan penyebutan untuk Jalan Baru Kretek Girijati. Sebelumnya ruas jalan tersebut disebut dengan JJLS Kelok 18, tetapi belakangan saat proyek tersebut mulai dikerjakan penamaannya berubah menjadi JJLS Kelok 23. 

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Jalan Terus, Proyek JJLS Kelok 23 Kini Sudah Sampai 20%

Subarkah mengaku perubahan penamaan tersebut berasal dari Pemda DIY. Dia pun mengaku tidak tahu menahu mengenai alasan perubahan penamaan ruas jalan tersebut. "Penamaan Kelok 18 atau Kelok 23 di kami tidak ada, di kami penamaannya ruas [Jalan] Kretek Girijati. Itu penamaan dari Pemda [DIY], saya kurang tau asalnya. Kalau kami [penamaannya] ruas [Jalan] Kretek Girijati bagian dari JJLS," katanya. 

Dia menuturkan pekerjaan konstruksi JJLS Kelok 23 saat ini telah mencapai 20%.

Pekerjaan konstruksi yang telah digarap berupa pembukaan jalan sekitar 5 km, dari total panjang jalan 5,64 km. Sisanya, masih belum dikerjakan karena masih digunakan lalu lintas pengguna jalan. 

Kemudian telah dikerjakan 17 unit box saluran drainase dari total 31 box. 

Jembatan satu-satunya sepanjang 53,3 meter di STA 1+950 di ruas jalan tersebut pun mulai dikerjakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%

News
| Sabtu, 27 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement