Advertisement

Merasa Sudah Mampu, Puluhan Keluarga Penerima Manfaat Bansos di Gunungkidul Mundur

Newswire
Kamis, 21 Maret 2024 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Merasa Sudah Mampu, Puluhan Keluarga Penerima Manfaat Bansos di Gunungkidul Mundur Pembagian bansos di Kantor Pos Indonesia. - ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY mundur karena merasa sudah mampu secara materi.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, mengatakan pengunduran diri mereka bukan tanpa sebab, melainkan karena sudah merasa mampu secara finansial, sehingga tak mau lagi menerima bantuan dari pemerintah.

Advertisement

"Total ada 53 KPM yang sudah dinyatakan graduasi mandiri. Istilah tersebut ditujukan kepada KPM yang dengan kesadaran diri mundur dari daftar penerima bantuan PKH," kata Sunaryanta, Kamis (21/3/2024).

Ia mengatakan langkah yang diambil ini dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat. Mereka mundur dengan kesadaran sendiri karena merasa sudah mampu dan mempunyai pekerjaan yang mapan.

"Mereka mempunyai penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan setiap bulannya, utamanya untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan sekolah putra putri mereka," katanya.

Sunaryanta juga mengatakan deklarasi pengunduran diri sebagai peserta bansos PKH secara mandiri ini diharapkan dapat ditiru masyarakat lainnya, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada warga yang lain yang berhak dan tepat untuk menerima.

"Kami berharap langkah mereka dapat direplikasi, ini gerakan yang bagus, sekian banyak warga mengembalikan bantuan kepada negara karena sudah merasa mandiri," katanya.

BACA JUGA: Ini Jadwal Lengkap Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Malam Ini Indonesia Lawan Vietnam

Panewu Patuk Imam Santoso mengatakan gerakan graduasi mandiri ini muncul dari inisiatif warga masyarakat. Mereka menuliskan surat pengunduran diri sebagai penerima bansos dan surat diserahkan langsung kepada bupati.

"Banyak dari mereka yang kini memiliki usaha yang bagus. Kemarin dianggap tidak mampu sekarang mereka sudah mampu dan memiliki martabat," kata Imam.

Salah satu warga yang mengikuti gerakan graduasi mandiri, Riarni, mengatakan alasan pengunduran diri dari penerima bansos PKH karena memberi kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan. Warga Padukuhan Salak, Kalurahan Semoyo, Patuk ini mengaku mendapat PKH sejak 2018.

"Merasa sudah mampu dan biar gantian saja. Sebelumnya saya mendapatkan bantuan Rp750.000 yang diterima setiap bulan. Bantuan sangat bermanfaat utamanya untuk pembiayaan anak sekolah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tiga Naskah Kuno Indonesia Ditetapkan Jadi Memory of the World oleh UNESCO

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja Versi Mahasiswa, Cek Tempatnya

Wisata
| Kamis, 09 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement