Advertisement

Peneliti UGM Temukan Senyawa Logam Berat Cemari Code, Begini Respons DLHK DIY

Yosef Leon
Minggu, 24 Maret 2024 - 16:27 WIB
Arief Junianto
Peneliti UGM Temukan Senyawa Logam Berat Cemari Code, Begini Respons DLHK DIY Ilustrasi merti kali di Sungai Code. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY bakal menindaklanjuti hasil penelitian Dosen Geografi UGM, Lintang Nur Fadlillah yang menyebutkan air Kali Code Jogja mengandung senyawa logam berat dan antibiotik berlebihan.

Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo mengatakan sampai sekarang pihaknya belum mendapatkan hasil penelitian itu secara komplet. Pihaknya mengetahui hasil penelitian itu hanya dari pemberitaan sejumlah media massa, sehingga perlu data yang lengkap agar kajian itu bisa ditindaklanjuti.

Advertisement

"Kami belum tahu persis yang jadi pengambilan sampel di mana dan kami belum dapat hasil dari penelitian itu. Tetapi dari sisi kami, nanti akan kami tindaklanjuti terkait dengan penelitian itu karena kami juga punya laboratorium untuk pendeteksian," katanya, Minggu (24/3/2024). 

Kusno mengaku rutin melakukan uji laboratorium terhadap kondisi sungai di wilayah setempat.

Itu dilakukan setiap bulan untuk melihat sejauh mana paparan kandungan berbahaya terhadap sejumlah sungai di DIY. Hasil pengujian juga menyatakan bahwa kondisi sungai di DIY di titik tertentu cukup tercemar. 

"Kalau parah tidak, tetapi memang di titik tertentu ada kondisi yang tercemar atau di bawah ambang batas, itu yang rutin kami periksa setiap bulan. Tetapi tidak parah. Nanti coba kami lihat penyebabnya apa dan kami koordinasi dengan kabupaten-kota untuk bicarakan ini," ujarnya. 

BACA JUGA: Hasil Penelitian, Kali Code Jogja Tercemar Logam Berat dan Limbah Antibiotik

Sebelumnya, berdasarkan hasil penelitian Lintang itu disebutkan bahwa tingginya kandungan logam dan antibiotik berlebihan di Kali Code ini ditengarai akibat sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang masih lemah.

“Kalau kita lihat sedimen di Jogja ini memang kandungan logamnya tinggi. Kita mengambil sampel pada limbah bengkel yang langsung dibuang ke sungai,” terang Dosen Geografi UGM, Lintang Nur Fadlillah saat memaparkan hasil penelitiannya, Jumat (22/3/2024), dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Butuh 14 Tahun Bersihkan Puing di Gaza Imbas Agresi Israel

News
| Sabtu, 27 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement