Pemkab Sleman Menangkap Peluang Plesiran Pemudik Lebaran
Advertisement
SLEMAN—Sektor pariwisata masih menjadi andalan dalam upaya akselerasi atau percepatan pertumbuhan ekonomi riil dan juga pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Sleman. Pada 2023, target wisatawan sejumlah tujuh juta wisatawan dapat terlampau hingga mencapai 110%.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan untuk tahun 2024 ini diperkirakan Sleman akan kedatangan sebanyak 7,5 juta wisatawan, baik turis domestik maupun mancanegara. Pariwisata masih menjadi lokomotif yang efektif bagi pergerakan ekonomi masyarakat di Bumi Sembada.
Advertisement
Selama libur Lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) DIY memprediksi ada sebanyak 6,5 juta pemudik dari berbagai daerah yang bakal masuk wilayah Bumi Mataram, dan sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi.
Sleman menjadi pintu masuk utama menuju DIY, baik dari wilayah timur melalui Kapanewon Prambanan, dari wilayah utara melalui Kapanewon Tempel, dan dari barat melalui Kapanewon Gamping. Selain itu, Sleman memiliki sejumlah potensi wisata, di Sleman bagian timur misalnya, ada sejumlah candi, destinasi wisata Tebing Breksi, beberapa desa wisata, dan kuliner Ayam Goreng Kalasan yang layak dikunjungi.
Untuk Sleman utara pemudik disambut dengan kuliner sajian khas brongkos Tempel dan destinasi wisata Grojogan Watu Purba. Wisatawan juga dapat mengakses sejumlah destinasi di lereng Merapi seperti di Kaliurang dan Cangkringan. Untuk Sleman barat wisatawan bisa mampir ke Desa Wisata Budaya maupun Desa Wisata Kerajinan, atau Studio Alam Gamplong. Untuk wisatawan yang sudah masuk di wilayah Sleman tengah dan kangen dengan sajian gudeg dapat singgah di Sentra Gudeg Barek.
"Sebaran kuliner, destinasi dan desa wisata dan juga fasilitas akomodasi tersebar relatif merata di semua wilayah di Kabupaten Sleman," ujar Danang, Rabu (27/3/2024).
Selain destinasi wisata, fasilitas akomodasi hotel di Sleman sangat lengkap dengan jumlah mencapai 248 hotel dengan 10.143 kamar. Berdasar referensi cuti bersama dan libur hari raya tahun lalu, okupansi hotel mencapai 75% hingga 100%. Agar lebih nyaman, sebaiknya pemudik melakukan reservasi terlebih dahulu.
“Saya mengimbau masyarakat Sleman pada umumnya dan para pelaku pariwisata Sleman agar bersiap menerima tamu, baik yang mudik maupun singgah beristirahat sejenak di Sleman. Saya juga minta pengelola destinasi wisata, pengelola hotel dan restoran untuk memastikan kebersihan, kesejukan, dan keindahan dengan baik," ujar Danang. Selain itu, meski pandemi sudah berakhir, masyarakat harus tetap menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability).
"Saya mengajak seluruh warga Sleman untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan. Budaya tertib juga perlu diterapkan, sebagai contoh budaya antre, tertib berlalu lintas, dan tertib harga alias tidak aji mumpung nuthuk harga, sehingga tamu yang masuk Sleman merasa aman dan nyaman," kata Danang.
Yang tak kalah penting dan kadang terlupakan adalah ramah. Keramahan merupakan modal yang harus ada untuk menumbuhkan ekosistem pariwisata agar dapat terus maju dan berkesinambungan.
“Sleman merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal sebagai daerah yang ramah dan baik penduduknya. Mari kita sambut para pemudik menikmati bentang alam Sleman dengan aman dan nyaman,” kata Danang. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
- 3 Alasan Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini - Sukamto di Pilkada Sleman
- KPU Bantul Petakan TPS Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Lokasinya
Advertisement
Advertisement