Advertisement

8.300 Lahan Padi di Gunungkidul Memasuki Masa Panen

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 27 Maret 2024 - 07:37 WIB
Sunartono
8.300 Lahan Padi di Gunungkidul Memasuki Masa Panen Panen padi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul mengklaim sudah ada 8.339 hektar lahan sawah yang telah memanen padi hingga pertengahan Maret 2024 ini. Panen tersebut tersebar di 18 kapanewon/kecamatan.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan dari 18 kapanewon, Semin menjadi wilayah dengan lahan sawah terluas yang telah dipanen mencapai 2.420 hektar (ha).

Advertisement

BACA JUGA : Kejar Panen 3 Kali Setahun, Petani di Prambanan Mulai Tanam Musim Kedua

Setelah Semin disusul Kapanewon Saptosari dengan 2.360 hektar, lalu Ponjong 1.143 hektar, Purwosari 1086 ha, Panggang 723 ha, Tanjungsari 194 ha, Nglipar 180 ha, Patuk 130 ha,  Ngawen 29 ha, Tepus 20 ha, Semanu 20 ha, Wonosari 15 ha, Karangmojo 10 ha,  Playen 6 ha, Paliyan 3 ha, Rongkop 0 ha, Girisubo 0 ha,  dan Gedangsari 0 ha.

Namun apabila menghitung dari Februari sampai Maret 2024 sudah ada total lahan sawah seluas 9.460 ha yang dipanen. Pada Februari 2024 ada 1.121 ha dan Maret ada 8.339 ha. “Kami masih akan terus panen sampai dengan April 2024,” kata Raharjo dihubungi, Selasa (26/3).

Adapun harga beras di tingkat pengilingan menyentuh Rp15.000 per kilogram (kg). Menurut Raharjo harga ini masih tergolong tinggi. Harga normal tingkat penggilingan setidaknya Rp11.000 sampai Rp12.000.

Sub Koordinator Substansi Produksi Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Danang Sutopo mengatakan pihaknya baru mendapat laporan hasil ubinan panen padi pada akhir Maret 2024. Terangnya sudah ada 9.460 ha lahan sawah dipanen. Apabila per ha dapat menghasilkan 5 ton maka 47.300 ton gabah.

Danang menambahkan beberapa wilayah sudah mulai menanam, sedangkan beberapa yang lain masih menunggu panen. Musim kemarau panjang lalu menyebabkan musim tanam tiap wilayah berbeda-beda. “Panen dan tanam tidak serentak karena El-Nino kemarin. Kalau dulu serentak,” kata Danang.

BACA JUGA : Harga Gabah Turun tetapi Beras Masih Mahal, Begini Penjelasan Bapanas

Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Ris Heryani mengatakan bahwa harga beras di tingkat pasar cenderung tetap. Sampling harga dilakukan di Pasar Argosari, Playen, dan Semanu dari Sabtu (16/3/2024) sampai Kamis (21/3/2024).

Harga beras IR I konstan di angka Rp17.000. Harga tersebut turun pada Kamis (21/3) menjadi Rp16.500. Kemudian harga beras IR II juga konstan di angka Rp16.000. Harga tersebut juga turun pada Kamis (21/3) menjadi Rp15.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bengkel Motor di Cilangkap Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp500 Juta

News
| Senin, 29 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement