Advertisement

Profil Lengkap Mbah Benu Imam Jemaah Aolia Gunungkidul, Pernah Ditulis di Tesis

Sunartono
Sabtu, 06 April 2024 - 14:20 WIB
Sunartono
Profil Lengkap Mbah Benu Imam Jemaah Aolia Gunungkidul, Pernah Ditulis di Tesis Mbah Benu. - Instagram.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Imam Jemaah Aolia Gunungkidul Raden Ibnu Hajar Shaleh Pranolo alias Mbah Benu masih menjadi perbincangan. Mbah Benu memimpin jemaahnya melakukan Salat Idulfitri lebih awal pada Jumat (5/4/2024). Penetapan lebih awal ini jauh dari ketentuan oleh Pemerintah yang kemungkinan baru tanggal 10 atau 11 April 2024 mendatang.

BACA JUGA : Jemaah Aolia Gunungkidul Gelar Salat Idulfitri Pagi Ini, Ikuti Perintah Mbah Benu

Advertisement

Tidak banyak referensi tentang Mbah Benu. Namanya baru mencuat dalam beberapa tahun terakhir karena melakukan Salat Idul Adha maupun salat taawih Ramadan lebih awal dari ketentuan pemerintah. Akan tetapi, Mbah Benu pernah ditulis secara khusus dalam Tesis berjudul Dekonstruksi Mitos Kanjeng Ratu Kidul dalam Pendidikan Akidah Perspektif KH Raden Ibnu Hajar Shaleh Pranolo 1942-Sekarang (2017) yang ditulis oleh Mohamad Ulyan mahasiswa Magister PAI IAIN Purwokerto pada 2017 silam.

Penulis menggali secara mendalam terkait Mbah Benu. Dalam tesis itu ada biografi Mbah Benu, lahir di Pekalongan, pada Sabtu Pon 28 Desember 1942 dan besar di Solotiang, Maron, Purworejo. Tesis ini juga menuliskan Mbah Benu setelah drop out pada semester akhir dari Fakultasnya, Kedokteran UGM Yogyakarta, kemudian menetap di Giriharjo, Kecamatan Panggang sejak 27 Juli 1972.

Mbah Benu ngaji langsung kepada ayahnya yaitu Kyai Soleh bin KH. Abdul Ghani bin Kyai Yunus. Ayahnya merupakan lulusan berbagai pesantren besar di Jawa dan Madura seperti Krapyak, Termas, Lirboyo, Madura, bahkan merupakan salah satu murid Mbah Kholil Bangkalan, Madura.

BACA JUGA : Viral Pernyataan Imam Masjid Jemaah Aolia Salat Idulfitri Setelah Telepon Allah, Begini Klarifikasi Mbah Benu

Mbah Benu memutuskan keluar dari FK UGM karena tidak mau memakan uangnya orang sakit, orang menderita dan orang meninggal. Dia memutuskan untuk menetap di daerah Gunungkidul untuk mengikuti calon istri yang waktu itu bertugas sebagai bidan di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Tesis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement