Advertisement
Kemenag Sebut Tak Berwenang Beri Sanksi kepada Penceramah di Tamanan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul menyatakan tidak berwenang memberikan sanksi terhadap Untung Cahyono, khatib dalam salat Idulfitri 2024 di Lapangan Tamanan Bantul.
Sebelumnya ramai beredar video khotbah Untung Cahyono berbau politik dalam salat Idulfitri tersebut. "Bukan ranah kami [Kantor Kemenag Bantul] untuk memberikan sanksi kepada para khatib [yang memberi ceramah tidak sesuai himbauan Kemenag]," kata Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Sidqi melalui telepon, pada Jumat (12/4/2024).
Advertisement
Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya memasifkan aturan mengenai khotbah keagamaan sesuai dengan SE Menag No.9/2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan kepada Organisasi Masyakat (Ormas), dan tokoh masyakat terkait.
"Agar nantinya [penceramah] tidak mencampur adukkan urusan politik dalam ceramah agama," imbuhnya.
Baca Juga
Khotbah Salat Idulfitri di Tamanan Berbau Politik, Begini Penjelasan Kemenag Bantul
Kemenag Bantul Jelaskan Identitas Penceramah Salat Id di Tamanan Bantul
Materi Khotbah Berbau Politik, Jemaah Salat Id di Tamanan Bantul Bubar
Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, Ahmad Sidqi, mengatakan mengetahui kejadian tersebut pada Kamis (11/4/2024). "Saya juga baru mendapat informasi malam ini [Kamis, 11/4/2024]. Ini saya crosscheck ke jajaran di wilayah tersebut," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (11/4/2024).
Ahmad juga mengakui bahwa di tengah Untung Cahyono memberikan khotbah, ada sebagian jemaah yang meninggalkan lapangan setelah menyimak isi khotbah. "Sebagian jemaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khotbah yang menyindir salah satu ayat Alquran yang mengaitkan dengan kecurangan pemilihan umum [pemilu]," katanya.
Dari keterangan Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan, ada sekitar 25% jemaah yang meninggalkan lokasi. Ahmad menuturkan sebagian jemaah merasa tidak nyaman mendengar khotbah lalu meninggalkan saf salat, dan berangsur diikuti jemaah yang lain. Bahkan sebelum khotbah berakhir, sudah lebih dari separuh jemaah meninggalkan tempat salat.
"Sepanjang pengamatan dan pantauan Bhabinkamtibmas [dari informasi KUA Tamanan yang berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Tamanan], jemaah hanya kecewa dengan isi khotbah dan menggunjingkan panitia yang menggunakan khotib yang demikian," kata Ahmad Sidqi.
Menurutnya kejadian tersebut terjadi lantaran Ketua PHBI Tamanan tidak membicaraan mengenai materi khotbah saat berkoordinasi dengan Untung. "Sewaktu [Ketua PHBI Tamanan] memohon ustaz [Untung Cahyono] menjadi khotib, mereka tidak membicarakan mengenai materi khotbah," katanya.
Sejauh ini, menurut Ahmad tidak ada gejolak yang lebih besar. Ahmad berupaya agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. "Panitia berjanji untuk lebih berhati-hati sehingga tidak terulang di waktu lain," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ingin Berwisata atau Balik Seusai Lebaran, Waspadai Cuaca Ekstrem pada 2 dan 3 April
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Malioboro Tetap Jadi Area Tanpa Rokok Selama Libur Lebaran
- Antisipasi Pengamen Liar di Malioboro, Ini Langkah Satpol PP Jogja
- Pergerakan Pelancong di Bantul pada Hari H LebaranTak Seramai Tahun Lalu
- Diduga Mengantuk, Pengemudi Mobil Tabrak Warga Gunungkidul dan Bengkulu Hingga Meninggal
- Gembira Loka Zoo Hadirkan Zona Cakar di Masa Libur Lebaran
Advertisement
Advertisement