Advertisement

70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik

Alfi Annisa Karin
Jum'at, 26 April 2024 - 17:17 WIB
Abdul Hamied Razak
70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik Anak flu - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat hingga pekan lalu tercatat sebanyak 70 kasus Flu Singapura terjadi di Kota Jogja.

Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja Lana Unwanah menyebut meski banyak suspek flu singapura yang ditemukan di Jogja namun kasusnya tidak melonjak signifikan. Kejadian ini terbilang hampir merata di seluruh Puskesmas.

Advertisement

"Kasus terbanyak ada di Kemantren Ngampilan yaitu sebanyak tujuh kasus," ujar Lana, Jumat (26/4/2024).

BACA JUGA: Hingga Pekan Ke-16 2024, Dinkes Sleman Temukan 28 Suspek Flu Singapura

Meski menyentuh angka 70 kasus, tapi Lana mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Flu Singapura, lanjutnya, bersifat mudah menular dari satu orang ke orang lain. Kebanyakan diderita oleh anak berusia 10-14 tahun, tapi tak menutup kemungkinan orang dewasa juga hisa terkena Flu Singapura.

Lana mengungkapkan penyakit ini memang disebabkan oleh salah satu jenis virus. Namun, dia memastikan virus ini tak seganas virus Covid-19. "Sekarang ini banyak yang masih terpengaruh Covid padahal virus banyak sekali jumlahnya," imbuhnya.

Lana mengimbau jika masyarakat merasa ada keluhan segera berobat ke fasyankes terdekat. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai di antaranya timbul bercak merah pada kaki, tangan, dan sekitar mulut. Lalu, demam selama 1-2 hari, letih, lemah, lesu, tidak nafsu makan, hingga nyeri tenggorokan.

BACA JUGA: Januari-April, Belasan Anak di Jogja Terpapar Kasus Flu Singapur, Berikut Gejalanya

"Penularan melalui sentuhan kulit, kaki, tangan, percikan droplet, dan batuk," jelasnya.

Jika ada masyarakat yang terindikasi terkena Flu Singapura, maka diharapkan untuk bisa beristirahat atau isolasi selama satu periode masa inkubasi atau selama 5-7 hari.

"Bagi yang belum terkena, sebaiknya tidak kontak, jangan dekat-dekat. Lalu, terapkan PHBS seperti cuci tangan debgan sabun, melakukan aktivitas fisik, dan makan dengan gizi seimbang," imbaunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Ibu-Ibu Dikenalkan Bisnis Sampingan

Ibu-Ibu Dikenalkan Bisnis Sampingan

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bappenas Sebut Telah Masukkan Program Makan Siang Gratis ke Dalam RKP 2025

News
| Senin, 06 Mei 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement