Advertisement

Promo November

Tantangan Psikolog Kian Besar di Tengah Perkembangan Teknologi

Sunartono
Sabtu, 27 April 2024 - 23:47 WIB
Sunartono
Tantangan Psikolog Kian Besar di Tengah Perkembangan Teknologi Sumpah profesi psikolog. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tantangan psikolog kian besar di tengah perkembangan teknologi saat ini. Fakta menunjukkan bahwa pesatnya perkembangan teknologi memberikan dampak terhadap kejiwaan seseorang. Oleh karena itu lulusan psikologi memiliki peran penting dalam mengatasi persoalan tersebut.

Rektor Universitas Mercu Buana Yogyakarta Agus Slamet menilai tantangan dalam psikologi saat ini tidak ringan. Mengingat kemajuan teknologi informasi yang pesat ternyata semuanya tidak berdampak baik kepada kejiwaan atau psikologi. Bahkan perkembangan IT dan teknologi ternyata menjadikan jauh dari psikologi.

Advertisement

"Artinya kadang istilah orang Jawa tepo sliro-nya berkurang, ketika bercakap malah main ponsel itu ternyata kurang baik. ini tugas para psikolog untuk mendampingi, terutama permasalahan psikologi yang lain. Kadang muncul ketika diajak ngobrol bapak atau itu sibuk dengan main ponsel sehingga kurang menghiraukan dari orangtuanya," katanya dalam Pelantikan Sumpah Profesi Psikologi, Magister Psikologi, Jumat (26/4/2024).

BACA JUGA : Pengin Anak Tak Lakukan Bullying ke Temannya? Psikolog: Orang Tua Jangan Contohkan Kekerasan

Selain itu tantangan semakin berat terutama usai Pileg dan Pilpres tentu banyak permasalahan yang itu jadi tugas para psikologi untuk mengembalikan kejiwaan. Kondisi itu menjadikan para psikolog mau tidak mau harus menambah ilmu pengetahuan mereka di luar dari bangku kuliah.

"Karena tuntutan zaman, perkembangan IT terutama tentang psikologi maka harus belajar menambah pengetahuan, jika berkesempatan bisa lanjut S3. Kalau belum belajar di universitas kehidupan, ini tantangan bagi alumni S1 maupun S2," ucapnya.

Dekan Fakultas Psikolgi UMBY Reny Yuniasanti sepakat bahwa calon psikologi jangan hanya mengandalkan ilmu dari bangku kuliah. Akan tetapi harus melakukan upgrade secara mandiri dengan menyesuaikan situasi dan kondisi. Proses yang sudah dijalani di perkuliahan tidak hanya membentuk pengetahuan sebagai psikolog tetapi terpenting terkait perilaku dan sikap untuk menjadi psikolog yang bisa unggul.

"Secara pengetahuan saya yakin sudah ada penambahan pengembangan keilmuan tetapi kami harapkan tidak berhenti. Karena melihat perkembangan terbaru, bahwa psikolog harus memberikan assessment intervensi evaluasi berbasis dari bukti atau evidence. Tetapi evidence ke depan yang sesuai dengan orang Indonesia," katanya.

BACA JUGA : Generasi Z Rawan Stres dan Tak Mampu Selesaikan Masalah Sendiri

Adapun jumlah calon psikolog yang dilantik sebanyak 14 orang terdiri atas peminatan klinis sebanyak 10 calon psikolog dan 4 calon psikolog dari peminatan pendidikan. Psikolog baru diharapkan dapat melanjutkan perjuangan untuk kemajuan Indonesia. Bergabung bersama psikolog lain dan berkolaborasi dengan profesi lain untuk berkontribusi pada bangsa. Selain, calon psikolog dapat selalu menjaga nama baik profesi dan almamater.

"Secara aplikatif juga mengeksplorasi mendokumentasikan sampai bisa menginovasi hal baru dalam bidang assesmen intervensi dan evaluasi. Kami harapkan bisa berkontribusi berkolaborasi bersama supaya bisa memghasilkan karya terbaik untuk kesejahteraan sesama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement