Advertisement
Terapkan Kurikulum MBKM, Mahasiswa Berpotensi Lebih Cepat Lulus

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kurikukum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mulai banyak diterapkan banyak kampus di Indonesia. Kurikulum ini dinilai memudahkan mahasiswa untuk lulus dan memberikan kesempatan mereka belajar magang lebih luas.
Salah satu kampus yang menerapkan yaitu Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Jogja. MBKM memberikan peluang kepada mahasiswa di kampus ini lebih banyak melakukan magang secara langsung di industri pariwisata.
Advertisement
"Melalui MBKM ini mahasiswa memiliki peluang menjadi lebih cepat bisa lulus. Karena potensi magang di industri lebih luas dengan nilai mencapai 20 sks," kata Ketua Prodi Pariwisata Stipram Moch Nur Syamsu di sela pemaparan MBKM Sabtu (27/4/2024).
BACA JUGA : 25.000 Sekolah Jadi Tempat Program Kampus Mengajar
Ia menambahkan melalui kebijakan tersebut mahasiswa mendapatkan kredit 20 sks untuk sekali kegiatan magang. Berbeda dengan sebelumnya di mana harus menempuh banyak kredit perkuliahan. Di sela magang tersebut mahasiswa bisa sembari mengerjakan artikel ilmiah sebagai salah satu syarat untuk lulus.
"Selain itu terpenting, mahasiswa mendapatkan pengalaman dunia kerja semakin banyak," katanya.
Adapun penempatan magang pun sangat beragam mulai dari pemerintahan hingga dunia industri pariwisata atau di kalangan swasta. Tidak hanya di Indonesia kegiatan magang juga digelar di luar negeri. Ia meyakini peluang lulusan pariwisata semakin terbuka lebar di tengah meningkatkan kebutuhan SDM sektor ini pascapandemi Covid-19.
"Tren kebutuhan SDM terus naik, salah satunya dari Jepang dan beberapa negara lain seperti Thailand di sektor perhotelan. Untuk MBKM juga disesuaikan cakupannya," kata Kaprodi D3 Perhotelan Deni Dwi Ananti.
Ketua Stipram Jogja Suhendroyono memastikan kampusnya berusaha untuk berkontribusi dalam mencetak SDM sektor pariwisata yang saat ini banyak dibutuhkan. Karena sebagian besar aktivitas layanan pariwisata membutuhkan tenaga manusia.
"Melalui kebijakan MBKM ini kami berusaha melakukan inovasi dengan membentuk kurikulum yang menantang dan berkelanjutan relevan sampai kapan pun. Mahasiswa dibentuk dengan sembilan kelompok ilmu yang di antaranya food product dan digitalisasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rumah Bersubsidi Khusus Gen Z Bakal Dibangun di Wilayah Perkotaan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Libatkan Seluruh Perangkat Daerah, Pemkot Jogja Targetkan Stunting di Bawah 10 Persen
- Ini Langkah Desa Wisata di Kulonprogo Mengatasi Dampak Larangan Study Tour dari Jawa Barat
- Pemkab Sleman akan Tata PKL di Lapangan Pemda
- 30 Juni, Jamaah Haji asal DIY Mulai Dipulangkan
- Mantap! Triwulan Pertama 2025, Investasi ke Gunungkidul Tembus Rp207 Miliar
Advertisement
Advertisement