Pemda DIY Klaim Tidak Ada Armada Membuang Sampah Ke TPA Piyungan Sejak 1 Mei 2024
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Pemda DIY telah menutup TPST Piyungan sejak 30 April 2024. Sejak itu, tidak ada armada sampah yang membuang sampah kesana.
Pengangkut sampah Kota Jogja, Gito mengaku sudah tidak mengangkut sampah per 1 Mei 2024. Dia mengaku bingung mencari lahan untuk membuang sampah yang diangkutnya.
Advertisement
Gito selama ini mengangkut sampah di daerah Pengok, Klitren. Dia mengaku dalam sekali pengangkutan mampu mengangkut sampah hingga satu tosa. Dalam seminggu, dia melakukan dua kali pengangkutan.
Dia mengaku sampah dari Pengok selama ini dibuang ke depo sampah Kota Jogja. Namun, menurutnya sejak 1 Mei 2024 tidak ada truk pengangkut sampah di depo Kita Jogja.
"Terakhir buang sampah ke depo [Kota Jogja] tanggal 30 April [2024]," katanya.
Dia mengaku saat ini kesulitan mencari lokasi untuk membuang sampah yang diangkutnya. Dia mengaku selama ini menggantungkan hidup dengan pekerjaan sebagai pengangkut sampah. Sehingga dia mengaku masih memutar otak untuk meneruskan pekerjaan tersebut.
Dia mengaku sebelumnya menerapkan tarif berkisar Rp100 ribu untuk pengangkutan sampah per pelanggan per bulan. Hal itu lantaran belakangan dia mengalami kesulitan untuk membuang sampah. Dia pun tengah mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan jasa truk pengangkut sampah swasta untuk menyalurkan sampah yang telah diambilnya dari Pengok. Meski begitu harganya cukup tinggi.
"Kalau pakai jasa [truk pengangkut sampah] swasta sekitar Rp300 ribu sekali angkut," katanya.
Dia pun masih mempertimbangkan hal tersebut, lantaran menurutnya masih ada biaya operasional tossa pengangkut sampah yang digunakannya.
Dia menyampaikan beberapa layanan pengangkutan sampah swasta cukup tinggi.
Sementara pengangkut sampah di Bantul, Heri juga mengaku telah menghentikan aktivitas pengangkutan sampahnya.
"Ini enggak ada aktivitas sama sekali. Kami masih menunggu kebijakan dari Pemda DIY," katanya.
Dia mengaku saat ini tengah memilah sampah yang telah ditampungnya beberapa hari belakangan.
Sementara pengawas lapangan TPST Piyungan, Marwan menyampaikan mulai 1 Mei 2024 tidak ada sampah yang dibuang ke TPST Piyungan. Meski begitu, dia masih menunggu arahkan lebih lanjut terkait kebijakan penataan sampah yang ada disana.
"Ketika TPST Piyungan ditutup, memang tidak ada lagi disana. Disana ada [petugas] keamanan dan portal, sehingga dipastikan tidak ada [armada pengangkut sampah] kesana," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo menyampaikan pada 1 Mei 2024 mulai dilakukan desentralisasi pengolahan sampah di DIY. Pada hari terakhir pembuangan sampah ke TPST Piyungan total tonase sampah yang dikirim kesana mencapai 320 ton per hari.
Dia menyampaikan setelah penutupan tersebut pihaknya akan melakukan penataan TPST Piyungan Transisi Tahap 1 dan 2. Penataan tersebut diperkirakan memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Setelah itu, menurut Kusno pihaknya akan melakukan kajian untuk pengelolaan TPST Piyungan.
"Mungkin untuk ruang terbuka hijau, edu wisata, atau lainnya," ujarnya.
Menurutnya, pengelolaan lanjutan TPST Piyungan akan diupayakan tahun 2024. Namun, apabila belum dapat dilakukan tahun ini, kajian tersebut akan dilakukan tahun 2024. Menurut Kusno, dalam kajian tersebut akan memakan waktu sekitar 3-4 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
- Artjog 2025 Mulai Disosialisasikan, Ajak Seniman dan Penikmat Seni Ikut Ramaikan Lebaran Seni
Advertisement
Advertisement