Didukung Danais, Omzet Produksi Bolu Kelapa di Putat Gunungkidul Tembus Capai Ratusan Juta Rupiah
Advertisement
GUNUNGKIDUL—Berkat dukungan Dana Keistimewaan (Danais) para perempuan atau ibu-ibu di Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul kini bisa berdaya lewat rumah produksi kue bolu kelapa.
Kelompok produksi bolu kelapa putat ini mampu menghasilkan omzet ratusan juta rupiah per bulan dan menjadi mata pencaharian baru bagi ibu-ibu di Kalurahan Putat.
Advertisement
Kisah menarik perempuan ini dibahas dalam podcast Paniradya Kaistimewan bertajuk Rembag Kaistimewan: Rumah Produksi Kue Bolu Kelapa Kalurahan Putat, Kamis (16/5/2024).
Kamituwo Kalurahan Putat, Sri Wahyuni menjelaskan kesuksesan ibu-ibu di desanya berawal dari dukungan dana keistimewaan dari Pemda DIY melalui program Desa Prima dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY.
Sejak mendapatkan Danais pada 2019 ibu-ibu terus berusaha menghasilkan produk makanan, mulai dari beragam olahan keripik, dodol kakao hingga aneka kue kering.
"Kami dibelikan oven juga pakai danais dan didampingi oleh DP3AP2 DIY, para ibu-ibu semangatnya ingin punya produk, semua dicoba, sempat tidak berhasil, belum jodohnya. Sampai kemudian menemukan bolu kelapa, produksinya murah, enak dan bahan dari lokal, ada petani telur, ada kelapa," katanya dalam talkshow tersebut.
Sasaran awal dari produk bolu kelapa ini adalah untuk hajatan warga. Bahkan salah satu anggota kelompok menjadi percobaan ketika memiliki hajatan sunatan dan memesan bolu kelapa buatan ibu-ibu tersebut.
Hasilnya ternyata banyak diminati karena rasanya enak. Karena terus berkembang, Pemda DIY terus memberikan dukungan melalui danais, seperti membangun rumah produksi. Saat ini produksi bolu kelapa sepenuhnya menjadi mata pencaharian banyak ibu-ibu di Putat.
"Bolu kelapa ini mulai naik daun itu akhir 2022 omzet puluhan juta waktu itu. Kemudian tahun 2023 setahun Rp990 juta atau nyaris Rp1 miliar. Seiring ketenarannya mungkin di 2024 ini omzetnya terus meningkat, bahkan rata-rata di 2024 sekitar Rp200 juta, di April Rp295 juta, Maret Rp243 juta," katanya.
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho mengatakan sebagai perencana, lembaganya tentu akan berusaha merealisasikan dengan catatan harus dilaksanakan sesuai perencanaan.
Pemberian Danais ke kelurahan lewat Bantuan Keuangan Khusus (BKK) digulirkan sejak diterbitkan Peraturan Gubernur DIY. Termasuk Kalurahan Putat memperoleh hibah tersebut yang awalnya melalui program Desa Mandiri Budaya kemudian berkembang ke Desa Prima. Ia mengapresiasi ibu-ibu di Putat yang kini mampu memproduksi bolu kelapa dan mampu menghidupi banyak rumah tangga.
"Rumah bolu kelapa Putat ini bisa menjadi inspirasi, ini bisa ditiru kalurahan lain tetapi dengan produk yang berbeda, kalau sama dikhawatirkan terjadi penurunan. Harapannya bisa ditata berkaitan dengan produksi, kalau bisa dikembangkan. Kalau ada yang perlu diperbaiki, tentu akan segera diperbaiki. Tahun 2024 ini diselesaikan rumah bolu kelapa yang punya standar BPOM," ujarnya.
Aris menegaskan program ini digulirkan untuk menindaklanjuti arahan Gubernur DIY dan menjadi bagian dari 11 kebijakan strategis.
Harapannya Danais tidak hanya digunakan melalui program OPD saja tetapi harus menyasar langsung warga masyarakat bisa menikmatinya secara langsung.
"Putat ini bisa disetujui karena punya potensi dan fokus program dan produknya. Kami berusaha menyampaikan ke masyarakat bahwa danais ini memberikan manfaat, maka di produk bolu kelapa ini juga ada logo danais, ini hasil yang harus diceritakan," katanya.
Kepala DP3AP2 Erlina Hidayati mengatakan pemerintah sebagai fasilitator sepenuhnya mengkomunikasikan dan berusaha merealisasikan keinginan ibu-ibu seperti di Putat yang memiliki semangat agar memiliki produk.
Pendampingan yang diberikan pun tidak dalam waktu singkat, melainkan selama bertahun-tahun. Mulai dari manajemen bahan, pengemasan hingga pemasaran dan peralatan dibantu dengan danais. Termasuk harus mampu menghasilkan produk yang standar sehingga harus ditimbang sesuai ukuran.
"Sampai kemudian berhasil dan kini menjadi mata pencaharian ibu-ibu, kami mendampingi sejak awal secara bertahap. Dari awalnya mereka belum pernah memegang peralatan pembuatan kue, tidak membayangkan juga mereka bisa mengoperasikan alat seperti oven, tetapi sekarang mereka mahir," ujarnya.
Dia mendukung untuk pembuatan rumah produksi standar BPOM agar sesuai standar. Dengan harapan pemasaran bolu kelapa Putat bisa lebih luas, tidak hanya skala nasional namun juga internasional.
"Menariknya banyak ibu-ibu rentan yang ikut terlibat, dari keluarga miskin, kepala keluarga perempuan, difabel. Saat ini pendampingan kami minimal hadir sekali sebulan dan menyesuaikan kebutuhan ibu-ibu. Sekarang berkembang juga ke edukasi tidak hanya ekonomi tetapi sosial, psikologi keluarga, pengasuhan anak hingga ketahanan keluarga," katanya.
Sekretaris Desa Prima Kalurahan Putat, Sari Ermawati mengatakan berkat pendampingan dan dukungan danais saat ini bolu kelapa Putat bisa dikenal masyarakat luas.
Para ibu-ibu mampu menjalankan tugasnya di rumah produksi secara profesional, mereka dibagi beberapa tim seperti mengupas kelapa, memarut, mencetak hingga mengemas bolu. Tanpa disadari aktivitas ini mampu menjadi ibu-ibu memiliki kemampuan bekerja secara tim dan berorganisasi.
"Yang paling terasa ya manfaat dari sisi ekonomi jadi mereka punya pendapatan sendiri bisa membantu keluarga dengan adanya produksi bolu kelapa setiap hari. Ibu belajar berorganisasi kerja dengan tim, yang jelas makin sejahtera," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 21 November 2024
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
Advertisement
Advertisement