Advertisement

Promo November

Warung Makan Yu Ngademi, Kuliner Legendaris Penghuni Pasar Ngasem

Yosef Leon
Jum'at, 17 Mei 2024 - 11:27 WIB
Ujang Hasanudin
Warung Makan Yu Ngademi, Kuliner Legendaris Penghuni Pasar Ngasem Warung Makan Yu Ngademi yang terletak di Pasar Ngasem merupakan salah satu kuliner legendaris di Kota Jogja, Jumat (17/5/2024) - Harian Jogja / Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Bicara kuliner seolah tak pernah habis di Kota Jogja. Selalu ada saja makanan yang wajib dicicip jika berkunjung atau berlibur ke sini. Rasanya yang menggugah selera membuat lidah ketagihan jika menyantap kuliner khas Jogja. 

Makanan yang kekinian dan legendaris pun lengkap di Jogja. Makanya wisatawan yang tengah berpelesir tak pernah bosan datang berkunjung dan menikmati wisata kuliner di kota ini. Tak terkecuali kuliner legendaris yang eksis bertahan sampai sekarang. 

Advertisement

Salah satunya adalah warung makan Yu Ngademi yang terletak di Pasar Ngasem. Kuliner dengan sajian utama bubur ini sudah ada sejak 1983 silam. Warung ini pertama kali berlokasi di sebelah barat pasar bersamaan dengan pasar burung. Setelah direlokasi kini pindah ke timur Pasar Ngasem. 

Yu Ngademi yang kini berusia 67 tahun mengaku sudah berjualan sejak muda. Sebelum direkokasi ke tempat sekarang ia mengingat bahwa warungnya selalu ramai pengunjung. Sekarang tetap ramai, apalagi di akhir pekan banyak wisatawan dan warga lokal yang menikmati sarapan di warung itu. 

"Memang makanannya khusus buat sarapan karena bukanya dari jam 06.00 WIB," katanya, Jumat (17/5/2024). 

Menu utama yang disajikan di sini adalah bubur krecek dan bubur kelor. Selain itu juga ada nasi dengan aneka lauk seperti ayam goreng, ikan, telur, tempe dan lainnya. Namun, pembeli biasanya lebih memilih bubur sebagai pilihan yang disantap. 

"Pertama kali saya jualan bubur krecek, setelah pindah ke sini baru tambah bubur kelor," katanya. 

BACA JUGA: Mencicip Jajanan Khas Jogja di Pasar Ngasem, Wingko dan Bakpia yang Dimasak Pakai Arang

Bubur panas yang disajikan dengan siraman krecek dan kuahnya membuat tampilannya menggoda. Pun begitu dengan bubur kelor yang biasa disajikan plus dengan telur asin atau telur dadar goreng. 

"Harganya terjangkau. Bubur krecek telur Rp12.000, nasi ayam Rp16.000, kalau bubur krecek saja Rp8.000," jelasnya. 

Yu Ngademi menambahkan, di akhir pekan menu yang disajikan lebih komplit lantaran biasanya pembeli lebih ramai dari hari biasanya. Adapun menu tambahannya yakni acar gurame, tuna sambal, pepes tuna, kikil dan lainnya. 

"Sehari biasa habis 3,5 kilogram bubur dan nasi 12 kilogram. Kadang tambah dan masak lagi," katanya. 

Arief Suhadi, asal Tamantirto, Bantul adalah salah satu pelanggan setia warung makan Yu Ngademi. Ia sudah sering berkunjung ke warung ini sejak masih berlokasi di sebelah barat pasar. Menurutnya ada cita rasa khas dari bubur Yu Ngademi yang bercita rasa masakan Jawa.

"Memang senang bubur, buat sarapan pagi itu segar. Buburnya kan bubur jawa pakai krecek telur sama teh nasgitel sangat enak," katanya. 

Arief menambahkan, yang disukainya dari warung ini adakah cara penyajiannya. Pembeli memang dibebaskan mengambil makanan yang disajikan secara prasmanan. Lauk pauk digelar di meja luas dan bisa dipilih sesuai selera. 

"Sejak lama saya sering ke sini waktu masih belum dibangun di sini saya sudah sering berkunjung. Cocok dengan masakannya makanya jadi langganan sertia. Sejak tahun 80 an saya sudah sering ke sini. Pindah sini semakin luas ya tambah nikmat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement