Advertisement

Promo November

Dispar DIY Khawatir Larangan Study Tour Berdampak pada Kunjungan Wisatawan

Yosef Leon
Jum'at, 24 Mei 2024 - 22:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Dispar DIY Khawatir Larangan Study Tour Berdampak pada Kunjungan Wisatawan Pelancong menikmati suasana kawasan pedestrian Malioboro, Yogyakarta yang lengang seperti terlihat pada Senin (29/05/2017). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata DIY mengaku khawatir soal larangan study tour dari sejumlah wilayah akan berdampak pada kunjungan wisata ke wilayahnya. Pemerintah kabupaten kota di wilayah setempat diminta merespons kebijakan itu dengan memberikan rambu di sejumlah jalur destinasi wisata yang rawan agar tidak membahayakan pengunjung.

"Kekhawatiran pasti ada karena akan mengurangi kunjungan wisatawan ya, tapi kalau melihat dari sisi animo ke Jogja saya kira masih cukup bagus," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, Jumat (24/5/2024).

Advertisement

Singgih meminta kepada pemerintah kabupaten kota memberikan rambu di setiap jalur study tour yang dinilai rawan, sehingga ketika rombongan study tour lewat dari daerah itu bisa lebih aman dan nyaman. Alih-alih melarang, pemerintah yang mengeluarkan kebijakan itu mestinya berpikir soal manfaat yang dirasakan dari study tour.

"Karena murid juga psti mendapatkan manfaatnya kalau ke kota, kan ada Taman Pintar. Mereka bisa membandingkan antara yang dipelajari dengan yang ada di wahana itu," jelasnya.

Baca Juga

SMA Bopkri 1 Jogja Terapkan Standar Tinggi untuk Transportasi Study Tour: Bus Harus Terbaru

Dishub Bantul Kebanjiran Permintaan Cek Kelaikan Bus untuk Study Tour

Larangan Kegiatan Study Tour Sudah Berdampak ke Wisata Gunungkidul

Menurut Singgih, study tour tak melulu hanya soal liburan semata. Tergantung bagaimana sekolah mengemas kegiatan itu. Di dalamnya juga ada pembelajaran dan pengalaman yang diperoleh murid dengan berkunjung secara langsung ke lokasi yang dituju. "Itu bagus dan ada pengalaman tersndiri sebetulnya," katanya.

Singgih menambahkan mestinya ada kebijakan yang ketat diberlakukan untuk program study tour setelah munculnya insiden kecelakaan rombongan pelajar di Ciater, Subang, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Selain usia dan perawatan kendaraan, hak yang juga mesti diperhatikan adalah sopirnya.

"Sekolah jangan hanya mengejar murahnya saja, tapi bagaimana standarisasi, regulasi dan sertifikasi seluruh yang terlibat betul-betul bisa dipenuhi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

News
| Jum'at, 22 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement