Dishub Bantul Kebanjiran Permintaan Cek Kelaikan Bus untuk Study Tour
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul menyatakan ada peningkatan yang signifikan untuk jumlah sekolah dan instansi di Bumi Projotamansari agar ada pengecekan kelaikan bus, paska rentetan kecelakaan bus study tour yang terjadi di beberapa daerah dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singgih Riyadi mengungkapkan, dalam sepekan terakhir setidaknya ada sebanyak 35 bus dari 7 sekolah dan instansi yang telah meminta untuk dilakukan pengecekan armada. Padahal, beberapa pekan sebelumya, tidak banyak instansi atau sekolah yang meminta pengecekan kelaikan armada.
Advertisement
Oleh karena itu, kata Singgih, saat Dishub memilih fokus untuk melakukan pengecekan kelaikan armada yang akan digunakan, daripada melakukan pengecekan armada bus wisata di objek wisata di Bantul.
"Kami fokus ke pengecekan untuk armada yang akan digunakan untuk study tour dan kegiatan luar daerah. Seperti kemarin, SMPN3 Banguntapan minta adanya pengecekan, begitu juga dari bagian Kesra Pemkab Bantul juga minta armada yang digunakan mengangkut jamaah haji dicek," kata Singgih, Jumat (24/5/2024).
Disinggung mengenai temuan atas armada yang dicek, Singgih mengaku rata-rata laik jalan. Sebab, selain dilengkapi persyaratan yang ada, armada tersebut juga sebagian besar adalah armada keluaran terbaru.
"Rata-rata armada yang dipakai memang tahun baru. Kami cek, dan alhamdulillah layak jalan semua. Surat juga lengkap. Jika tidak lengkap, pasti akan kami sampaikan kepada pemohon," imbuh Singgih.
Menurut Singgih, paska banyaknya kecelakaan armada study tour, Dishub telah bekerja sama dengan Disdikpora Bantul dengan membuat edaran ke sekolah terkait dengan tips atau cara memilih kendaraan untuk kegiatan study tour. Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipasi keselamatan armada yang digunakan untuk study tour.
Sebab, kata Singgih, hal itu tidak hanya menjadi tanggung jawab Dishub. Namun, juga Disdikpora Bantul dan sekolah. Untuk itu, pihaknya berharap agar edaran yang diberikan dipatuhi.
"Dan, kami lihat hal ini pun ditanggapi positif mereka. Sekarang banyak sekolah yang menghubungi kami, dan minta agar ada pengecekan armada yang akan digunakan untuk kegiatan keluar sekolah," terang Singgih.
Kepala Disdikpora Bantul Nugroho Eko Setyanto mengungkapkan telah meminta kepada setiap sekolah yang akan melakukan study tour ataupun kegiatan di luar sekolah wajib mengajukan izin kepada dinas. Selain itu, kegiatan tersebut juga harus mendapatkan izin dari orang tua atau wali siswa.
BACA JUGA : Puspar UGM Sebut Larangan Study Tour Bukan Solusi Bijak
"Kegiatan tidak boleh memberatkan orang tua atau wali siswa. Untuk kendaraan harus laik jalan dan sesuai dengan peruntukannya. Tidak hanya itu, untuk menjamin keselamatan siswa, sekolah harus punya perencanaan yang matang atas kegiatan yang akan dilakukan," katanya.
Untuk pengecekan, Nugroho menambahkan, Disdikpora berkoordinasi dengan Dishub. Diharapkan, langkah ini bisa meminimalisasi kemungkinan kecelakaan. "Kami juga sampaikan tips dari Dishub terkait pemilihan armada yang aman," ucap Nugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
Advertisement
Advertisement