Advertisement

Bakal Bentuk 5 Bank Sampah Baru Tahun Ini, DLH Gununungkidul Tawari Kalurahan

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 24 Mei 2024 - 20:57 WIB
Arief Junianto
Bakal Bentuk 5 Bank Sampah Baru Tahun Ini, DLH Gununungkidul Tawari Kalurahan Sebuah alat berat digunakan untuk menimbun sampah di kawasan TPAS Wukirsari, Desa Baleharjo, Wonosari - .Istimewa/Dokumen UPT Kebersihan dan Pertamanan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul terus mendorong desentralisasi sampah di Bumi Handayani. Selain keberadaan TPS3R, DLH akan mendirikan juga lima bank sampah.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Gunungkidul, Eko Suharso mengatakan pihaknya akan mendirikan lima bank sampah lagi di pertengahan tahun 2024. “Ada lima bank sampah. Kalurahan mana saja yang kami fasilitasi, nanti kami tawarkan ke desa yang minat,” kata Eko dihubungi, Jumat (24/5/2024).

Advertisement

Dengan pendirian bank sampah tersebut, Gunungkidul setidaknya akan memiliki 215 bank sampah. Pembentukan bank sampah, kata dia tidak secara langsung dilakukan oleh DLH, namun kader lingkungan yang bermitra dengan DLH.

Bank sampah menurut perkiraan DLH dapat mengelola 30% sampah anorganik yang dihasilkan satu keluarga. Sedangkan, 70% sisanya merupakan sampah organik yang tercampur. Sampah tercampur ini dapat dikelola di TPS3R. Saat ini, di Gunungkidul ada 21 TPS3R.

Kepala DLH Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono mengatakan selain memberikan peningkatan kapasitas pelaku bank sampah, pihaknya juga memfasilitasi bank sampah agar dapat bekerja sama dengan pengepul sampah.

BACA JUGA: Antrean Panjang Warga Buang Sampah di Depo Mandala Krida Kota Jogja

Hary menambahkan pihaknya belum dapat mengukur signifikansi keberadaan bank sampah terhadap pengurangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari. Melalui bank sampah, kelompok juga dapat mendapat keuntungan ekonomi selain ikut terlibat dalam pengelolaan sampah. “Prinsip pengelolaan sampah kan ada pengurangan dan penanganan. Pengurangan itu adalah aktivitas kegiatan yang direncanakan dengan tidak menimbulkan sampah,” kata Hary.

Menurut catatan DLH, jumlah sampah yang masuk ke TPAS sepanjang 2023 mencapai 10.770.245 ton atau 48 ton per hari. Sampah-sampah tersebut berasal dari pantai, hotel, pasar, perkantoran, dan permukiman. Jika melihat di tahun 2022, timbulan sampah di TPAS justru lebih tinggi sebanyak 16.530,59 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia

News
| Minggu, 08 September 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement