Advertisement
Kontes Domba Hias Diharapkan Dapat Mendongkrak Populasi dan Kualitas Ternak di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman sejak 2023 menginisiasi diselenggarakannya kontes Domba Hias di Pasar Gamping. Kegiatan ini juga sebagai upaya meningkatkan populasi domba di Bumi Sembada.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, Sabtu (25/5/2024) menggelar kontes Domba Hias di Pasar Gamping. Total ada 350 ternak domba yang mengikuti kontes ini.
Advertisement
“Berjalan dengan sukses dan peserta tidak hanya dari Sleman saja, tapi ada yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah,” kata Pram, sapaan akrabnya, Ahad (26/5/2024).
Menurut dia, kontes ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan sejak 2023. Diharapkan dengan acara tersebut, makin mendorong peternak domba di Sleman untuk lebih produktif sehingga populasinya bisa ditingkatkan.
Selain itu, Pram juga menyakini kualitas domba yang dihasilkan juga semakin bagus. Hal tersebut dapat terlihat dari domba yang dikonteskan merupakan impor dari Australia.
“Pasti akan ada persilangan antara domba impor dengan lokal sehingga hasilnya nanti akan berpengaruh terhadap kualitas domba-domba milik para peternak di Sleman,” katanya.
BACA JUGA: Domba Jadi Favorit Hewan Kurban Warga Sleman
Menurut dia, domba merupakan hewan kurban favorit di Sleman, dibandingkan dengan sapi maupun kambing. Hingga sekarang jumlah populasi domba tercatat 36.953 ekor.
“Untuk Jantan ada sekitar 14.627 ekor dan betina 22.326 ekor,” ungkapnya.
Selain untuk mendongkrak populasi, diharapkan juga memunculkan pentani-petani milenial di bidang peternakan. “Harapannya pula dengan domba hias juga bisa meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya,” imbuh Pram.
Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, kasus antraks yang terjadi di Kalurahan Gayamharjo, Prambanan harus menjadi pelajaran. Oleh karena itu, ia meminta kepada jajarannya terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan agar kasus tidak lagi diketemukan.
Menurut dia, upaya pencegahan juga membutuhkan partisipasi dari Masyarakat. Salah satunya segera melaporkan adanya temuan hewan sakit ke petugas Kesehatan hewan terdekat.
“Kalau sakit segera laporkan agar ada penangaan. Yang tak kalah penting, jangan disembelih karena malah berpotensi untuk penyebaran penyakit,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement