Advertisement

Promo November

Dugaan Keracunan Makanan di Gunungkidul: Satu Orang Meninggal Dunia, Empat Dirawat

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 26 Mei 2024 - 17:57 WIB
Ujang Hasanudin
Dugaan Keracunan Makanan di Gunungkidul: Satu Orang Meninggal Dunia, Empat Dirawat Ilustrasi Keracunan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan ada lima warga Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen mendapat perawatan di RS Bethesda Wonosari dan RS Nur Rohmah setelah diduga keracunan makanan. Satu dari lima orang tersebut meninggal dunia.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan lima orang yang dirawat di RS paska kejadian yaitu tiga orang dirawat di RS Bethesda Wonosari dan dua orang di RS Nur Rohmah. Tujuh orang lain menjalani rawat jalan.

Advertisement

“Konfirmasi sementara ini, dari lima orang yang dirawat di RS, ada satu yang meninggal dunia di RS Nur Rohmah. Kami masih konfirmasi lagi, karena penyebabnya masih dugaan,” kata Ismono dihubungi, Minggu (26/5).

Ismono menambahkan satu pasien yang ditangani di RS Nur Rohmah akhirnya dirujuk di salah satu RS di Jogja.

Ismono menceritakan dugaan keracunan makanan di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen diketahui setelah Puskesmas Playen I menyampaikan laporan kejadian tersebut pada Minggu (26/5/2024).

Sebelum itu, Puskesmas Playen I lebih dulu menerima laporan kejadian itu dari anggota piket Polsek Playen pada Sabtu (25/5/2024). Ternyata dugaan keracunan terjadi ketika acara syukuran di salah satu rumah warga di Padukuhan Tumpak, RT 26/RW 03, Kalurahan Ngawu, Playen pada Kamis (23/5/2024).

BACA JUGA: Diduga Keracunan Makanan Hajat Syukuran, Lima Warga Playen Dirawat di RS

Pengambilan sampel makanan untuk keperluan identifikasi kandungan tidak dapat dilakukan. Pasalnya, laporan kejadian baru masuk selang dua hari dari kejadian.

Kejadian keracunan makanan yang terjadi di Gunungkidul bukan pertama kalinya. Sebelumnya, Dinkes melaporkan beberapa warga Padukuhan Kalitekuk dan Padukuhan Joho, Kalurahan Kalitekuk, Semin juga mengalami hal sama.

Dalam kesempatan sebelumnya, Ismono mengaku bakteri e-coli menjadi sebab keracunan massal di Padukuhan Kalitekuk. Bakteri ini juga diduga menjadi biang keracunan massal di Padukuhan Joho.

“Sementara itu informasi yang dapat saya berikan sambil menunggu hasil lebih lanjut dari Tim PE [Penyelidikan Epidemiologi] Dinkes, Senin atau Selasa besok,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada

News
| Minggu, 24 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement