Advertisement

Dikeroyok Sekelompok Pelajar, Satpam SMP 1 Kasihan Beberkan Kronologi Penyerangan

Jumali
Jum'at, 31 Mei 2024 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Dikeroyok Sekelompok Pelajar, Satpam SMP 1 Kasihan Beberkan Kronologi Penyerangan Wahyu Dito Ananda Putra, 20, satpam SMP N 1 Kasihan sudah kembali bekerja, pada Jumat (31/5/2024). Wahyu sempat dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban penyerangan, pada Kamis (30/5/2024) siang - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Wahyu Dito Ananda Putra, 20, satpam SMPN 1 Kasihan yang jadi korban penyerangan oleh sekelompok pelajar, pada Jumat (31/5/2024), sudah kembali bekerja. Pria asal Brongkol RT 095 Argodadi, Sedayu, Bantul itu sebelumnya harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban penyerangan, pada Kamis (30/5/2024) siang.

Peristiwa itu terjadi saat Wahyu berniat membubarkan kerumunan pelajar yang mengganggu di sekolahnya. Atas peristiwa tersebut, Wahyu harus mengalami luka di bagian kepala, lengan, dan punggungnya. "Kemarin, saya memang sempat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Saya dirawat selama tiga jam, dan boleh pulang. Karena dirasa saya siap, maka hari ini saya kembali bekerja," kata Wahyu ditemui di SMPN 1 Kasihan, Bantul, Jumat (31/5/2024) siang.

Advertisement

Wahyu menuturkan peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada pukul 12.15 WIB. Saat itu, Wahyu berada di dalam pos satpam dan mendengar ada rombongan diduga pelajar sekolah lain naik motor datang ke sekolah itu. Mereka memukuli gerbang sekolah dengan benda mirip gesper. "Otomatis saya tarik dan amankan, salah satu dari mereka. Terus dari mereka tarik yang saya amankan itu. Saya terus dipukul," lanjutnya.

Setelah itu, Wahyu mengaku kemudian dikeroyok oleh rombongan tersebut. Sementara warga yang mengetahui langsung mengejar rombongan tersebut. "Puluhan orang itu ada. Saya langsung dibawa ke rumah sakit oleh pihak sekolah," ungkap Wahyu.

Prihatin

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto mengaku prihatin atas apa yang dialami oleh satpam SMPN 1 Kasihan, Bantul tersebut. Sebab, jika dilihat dari kronologi yang ada, para pelajar di sekolah tersebut masih dalam jam pelajaran dan berada di dalam sekolah.

"Tapi kemudian didatangi. Tentu ini menjadi kewajiban kita bersama. Kami di Kabupaten Bantul ataupun di manapun kan tidak bisa hidup berdiri sendiri. Jadi butuh upaya bersama untuk mencegah hal-hal seperti itu," kata Nugroho.

Diburu

Terpisah, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widhyana mengungkapkan setelah mengamankan satu pelaku penyerangan yakni AAA, 15, warga Mlati, Sleman. AAA, bestatus putus sekolah dan saat ini polisi masih memburu empat terduga pelaku penyerangan satpam SMPN 1 Kasihan. "Pengakuan pelaku, yang menyerang satpam ada empat orang. Sampai saat kami masih mencari pelaku lainnya," kata Jeffry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024

Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024

Jogjapolitan | 4 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan IKN Dihentikan Sementara hingga 17 Agustus

News
| Sabtu, 06 Juli 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement