Advertisement

Tawuran Pelajar Masih Sering Terjadi di Bantul, Ini Strategi Disdikpora untuk Mencegah

Jumali
Jum'at, 31 Mei 2024 - 17:07 WIB
Arief Junianto
Tawuran Pelajar Masih Sering Terjadi di Bantul, Ini Strategi Disdikpora untuk Mencegah Wahyu Dito Ananda Putra, 20, satpam SMP N 1 Kasihan saat menunjukkan luka akibat serangan saat berusaha membubarkan kerumunan pelajar yang mengganggu sekolahnya, Jumat (31/5/2024) - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya tawuran ataupun penyerangan ke sekolah, seperti yang dialami oleh SMPN 1 Kasihan, Kamis (30/5/2024).

"Jadi upaya kami, pertama mengajak pemangku kebijakan untuk turut menjaga kondusivitas wilayah. Kedua, kami melalui sekolah selalu mengandakan pembinaan. Bahkan, kami libatkan polisi dan kejaksaan masuk sekolah untyk melakukan pembinaan," kata Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto, ditemui di Kantor Bupati Bantul, Jumat (31/5/2024) siang.

Advertisement

Selain itu, Disdikpora Bantul juga memanfaatkan keberadaan paguyuban orang tua. Sebab, tanggungjawab siswa tidak hanya dari pihak sekolah dan Disdikpora tapi juga orang tua siswa. "Sehingga penting peran orang tua untuk bersama-sama kami untuk bisa membimbing anak-anaknya supaya tidak melakukan hal-hal seperti itu," imbuh mantan Kepala Dinas Kebudayaan Bantul ini.

Sebelumnya, Wahyu Dito Ananda Putra, 20, satpam SMP N 1 Kasihan harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban penyerangan, pada Kamis (30/5/2024) siang.

Peristiwa itu terjadi saat Wahyu berniat membubarkan kerumunan pelajar yang mengganggu di sekolahnya. Atas peristiwa tersebut, Wahyu harus mengalami luka di bagian kepala, lengan, dan punggungnya. "Kemarin, saya memang sempat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Saya dirawat selama tiga jam, dan boleh pulang. Karena dirasa saya siap, maka hari ini saya kembali bekerja," kata Wahyu ditemui di SMPN1 Kasihan, Bantul, Jumat (31/5/2024) siang.

BACA JUGA: Viral 2 Kelompok Remaja Terlibat Tawuran di Jalan Hayam Wuruk Kota Jogja, Ini Penjelasan Polisi

Wahyu menuturkan peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada pukul 12.15 WIB. Saat itu, Wahyu berada di dalam pos satpam dan mendengar ada rombongan diduga pelajar sekolah lain naik motor datang ke sekolah itu. Mereka memukuli gerbang sekolah dengan benda mirip gesper. "Otomatis saya tarik dan amankan, salah satu dari mereka. Terus dari mereka tarik yang saya amankan itu. Saya terus dipukul," lanjutnya.

Setelah itu, Wahyu mengaku kemudian dikeroyok oleh rombongan tersebut. Sementara warga yang mengetahui langsung mengejar rombongan tersebut. "Mungkin 30an orang itu ada. Saya langsung dibawa ke rumah sakit oleh pihak sekolah," ungkap Wahyu.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widhyana mengungkapkan setelah mengamankan satu pelaku penyerangan yakni AAA, 15, warga Mlati, Sleman. AAA berstatus putus sekolah dan saat ini polisi masih memburu empat terduga pelaku penyerangan satpam SMPN 1 Kasihan. "Pengakuan pelaku, yang menyerang satpam ada 4 orang. Sampai saat kami masih mencari pelaku lainnya," kata Jeffry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 13 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia

News
| Minggu, 08 September 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement