Advertisement

Menolak Dibubarkan, Mahasiswa Penuntut Pembatalan IPI dan Satuan Pengamanan UGM Bersitegang

Catur Dwi Janati
Jum'at, 31 Mei 2024 - 19:17 WIB
Arief Junianto
Menolak Dibubarkan, Mahasiswa Penuntut Pembatalan IPI dan Satuan Pengamanan UGM Bersitegang Ketegangan terjadi antara satuan pengamanan UGM dan mahasiswa yang menolak dibubarkan pada Jumat (31/5/2024) sore. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati  

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Aksi mahasiswa UGM di halaman Gedung Rektorat yang menuntut pembatalan penerapan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) dan kembalinya pemberlakuan delapan golongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) masih terus berlangsung. Bahkan sempat terjadi ketegangan antara petugas dan mahasiswa yang enggan bergeser dari lokasi aksi. 

Gesekan antara petugas dan mahasiswa beberapa kali terjadi saat gladi bersih upacara Hari Lahir Pancasila dilakukan. Mahasiswa yang bersikukuh untuk duduk di area tiang bendera terlibat aksi dorong dengan para petugas. Meski sempat memanas, ketegangan berangsur mereda dan gladi pun terus berlangsung dengan mahasiswa yang tetap bertahan di area tiang bendera. 

Advertisement

Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi menerangkan halaman Gedung Rektorat UGM akan dipakai sebagai lokasi upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada Sabtu (1/6/2024). Karena itulah, pada Jumat (31/5/2024) sore digelar geladi bersih. Tetapi lantaran mahasiwa yang enggan bergeser dari lokasi tersebut, terjadilah gesekan antara petugas dan mahasiswa. "Teman-teman mahasiswa itu tetap bersikukuh untuk tetap di tempat itu, jadi tadi sedikit ketegangan di antara teman teman K5L, satuan pengamanan UGM dengan teman-teman mahasiswa, tetapi kelihatannya ini sudah mereda," kata Andi.

Andi tetap meminta mahasiswa untuk bergeser karena lokasi tersebut akan digunakan untuk gladi resik upacara. "Hal ini perlu dilihat bahwa semua tadi melihat, upaya yang tadi dilakukan oleh UGM itu dengan cara yang smooth baik, agar para mahasiswa ini kembali dan bergeser dari tempat itu," ujarnya. 

Sejumlah perwakilan kampus sebenarnya sempat bernegosiasi dengan mahasiswa, termasuk Andi Sandi sendiri. Andi menegaskan bila kampus sudah mengambil langkah-langkah untuk menyesuaikan keputusan pemerintah, yakni membatalkan UKT 2024 dan penerapan IPI tahun ini. Kendati demikian, menurut Andi beberapa tuntutan mahasiswa tidak bisa semuanya dilakukan oleh kampus. 

BACA JUGA: 4 Hari Mahasiswa UGM Kamping di Halaman Gedung Rektorat

Terkait dengan tuntutan pencabutan Peraturan Menteri (Permen) misalnya, regulasi tersebut jelas bukan ranah UGM kata Andi. Andi mempersilakan tuntutan itu diajukan, tetapi tidak pas kalau ditujukan kepada Rektor UGM.

"Teman teman ini tetap menuntut ada kesimpulan dari proses itu, yang menjadi pertanyaan kesimpulannya itu yang mereka tuntut tidak bisa semuanya dilakukan oleh UGM. Misalnya untuk mencabut berkaitan dengan Peraturan Menteri, di sini itu bukan ranahnya Rektor UGM. Itu adalah ranahnya di kementerian kalaupun ada tuntutan itu. Bukan berarti tuntutan tuntutan seperti itu tidak tepat, silakan saja diajukan tetapi tidak pas kalau kemudian Rektor UGM yang harus mendatatangani," tegasnya. 

Menanggapi potensi mahasiswa yang akan tetap bertahan di lokasi aksi Andi memohon kepada mahasiswa untuk kembali ke rumah dan fakultasnya masing-masing. Dengan demikian, pelaksanaan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila bisa berjalan dengan lancar. 

"Tetapi kalau pun masih bertahan ya ini mempertunjukkan hal yang tidak baik, bahwa teman teman itu bersikeras untuk aspirasinya sendiri. Tidak melihat aspirasi kepentingan yang lain, khususnya kepentingan untuk kami memperingati 1 Juni Hari Lahir Pancasila," ungkapnya.

Di sisi lain, opsi pemindahan lokasi upacara menurut Andi tidak bisa dilakukan karena akan melanggar regulasi di UGM. Peraturan itu mengatur tentang pelaksanaan upacara di UGM termasuk detail-detailnya.

"Memang opsi itu memang ditawarkan oleh beberapa kolega untuk memindah, tapi satu hal ketika kami memindah ada ketentuan UGM yang kita langgar sendiri. Yaitu peraturan tentang upacara, peraturan tentang upacara itu ada hal-hal detail yang diatur itu termasuk di dalamnya wisuda, itu pun kegiatan upacara kita tidak melakukannya setiap hari senin jadi hanya hari hari tertentu saja yang kita lakukan upacara, nah salah satunya adalah tanggal 1 Juni," ungkapnya.  

Apapun yang terjadi, Andi menegaskan bila upacara di halaman Gedung Rektorat UGM akan tetap dilangsungkan esok hari. "Upacara akan tetap kami lakukan dan tidak mungkin upacara ini digagalkan hanya karena ada momen seperti ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk UMKM dan Pekerja Migran

News
| Jum'at, 03 Januari 2025, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement